• Jumat, 29 September 2023

Hindari Tren Penutupan Toko Buku, Ini Gagasan Anies Baswedan yang Perlu Dilakukan Pemerintah

- Sabtu, 26 Agustus 2023 | 08:14 WIB
Anies Baswedan Bicara Kebudayaan: Tentang Kini dan Nanti, di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki (TIM), Kamis (24/8/2023). (istimewa)
Anies Baswedan Bicara Kebudayaan: Tentang Kini dan Nanti, di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki (TIM), Kamis (24/8/2023). (istimewa)

SUGAWA.ID - Fenomena tutupnya sejumlah toko buku di Indonesia akibat tren digitalisasi disoroti oleh calon presiden (Capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan.

Menurut Anies Baswedan, semua pihak di industri percetakan dan perbukuan dari hulu hingga hilir (end to end) harus duduk bersama melihat permasalahan sesungguhnya. Dia menegaskan jangan sampai berpretensi seolah-olah tahu semua permasalahan.

Anies Baswedan menilai, banyak faktor yang menyebabkan munculnya fenomena tutupnya sejumlah toko buku salah satunya adalah tren digitalisasi yang luar biasa, kemudian generasi baru lebih menyukai media digital daripada media cetak. Di sisi lain, terdapat disinsentif yang cukup besar dihadapi oleh industri ini.

Baca Juga: Dua Bayi yang Tertukar di Rumah Sakit Sentosa Bogor. Ini Hasil Tes DNAnya

"Bayangkan, toko buku harus berkompetisi menyewa mal dengan produk lain yang memiliki margin profit lebih tinggi dan perputaran cash flow lebih besar. Jadi, saya memandang industri buku end to end harus dapat dukungan negara, tak ada pilihan, harus ada dukungan negara," ujar Anies dalam acara Merajut Persatuan, Anies Baswedan Bicara Kebudayaan: Tentang Kini dan Nanti, di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki (TIM), Kamis (24/8/2023).

Anies menceritakan ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta sempat menanyakan apakah ada pasar buku di DKI Jakarta, kemudian tak ada yang bisa menjawab.

Padahal, di DKI Jakarta terdapat 130 pasar hingga ada pasar kambing, tapi tak ada satu pun pasar buku. Sementara toko buku di Pasar Senen bukanlah pasar buku, dalam arti secara khusus tidak dikonsep sebagai pasar buku, bukan negara yang menyelenggarakan pasar buku.

Baca Juga: Al Ittihad Siap Boyong Mo Salah 100 Juta Poundsterling dari Liverpool. Klopp : Dia Setia Seratus Persen

"Karena itu, kita buat pasar buku pertama di Jakarta, di Jalan Kenari. Bagaimana mungkin kota yang punya ratusan penerbit dan memiliki sejarah literasi di negeri ini, tak punya pasar buku. Di Pasar Senen, Jakarta itu tempat para sastrawan. Sutan Takdir Alisjahbana mengajar bahasa Indonesia di Pasar Senen agar orang bisa berbahasa Indonesia," katanya.

Selain membuat pasar buku di DKI Jakarta, Anies juga mendorong semua pasar menyiapkan outlet buku, sehingga bukan hanya bahan-bahan kebutuhan pokok. "Jadikan buku prioritas. Industri ini end to end harus dapat dukungan pemerintah."

Untuk memberikan solusi atas fenomena toko buku yang berguguran Anies menyatakan ada beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah.

Baca Juga: Indonesia dan Belanda Perkuat Kerja Sama Perangi Kejahatan Transnasional, Ini Kata Menkumham RI

Pertama, insentif pajak untuk kertas dan berbagai aktivitas cetak-mencetak terkait dengan literasi. Kedua, membuat benchmark. Ini bisa dilakukan benchmark ke India. Pasalnya, produksi buku di India jauh lebih murah daripada di negara penghasil bukunya itu sendiri.

Ketiga, distribusi buku. "Membawa buku itu seberat batu. Seperti saat Gerakan Indonesia Menyala, sebuah program bangun perpustakaan di desa-desa terpencil, yang paling mahal adalah ongkos kirim bukunya. Ada perusahaan logistik yang membantu pengiriman buku ini secara gratis. Jadi, negara harus memberikan insentif untuk pengiriman buku ke seluruh wilayah Indonesia. Kirim buku itu mahal," ujar Anies.

Dia menambahkan agar semua kegiatan terkait dengan perbukuan tidak jadi beban dengan dikenakan pajak, karena berbeda dengan kegiatan komersial lainnya.

"Ini adalah tantangan dalam peningkatan pengetahuan, kebudayaan, dan kualitas manusia. Negara harus hadir. Indonesia tak akan kekurangan uang dengan mengurangi pajak di industri percetakan dan perbukuan dari hulu-hilir,” katanya.***

Halaman:

Editor: Wahyu Wibisana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X