SUGAWA.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa gempa di Kabupaten Bantul, Yogyakarta harus menjadi alarm peringatan bagi masyarakat yang berada di zona subduksi aktif di wilayah Selatan Pulau Jawa. Sebab zona subduksi aktif itu tak hanya menimbulkan gempa bumi namun juga potensi tsunami di selatan Pulau Jawa.
"Gempa malam ini merupakan alarm pengingat bahwa zona subduksi di Selatan Jawa memang masih aktif," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Jumat, 30 Juni 2023 malam.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan dalam catatan sejarah, bencana tsunami sudah terjadi delapan kali di selatan Pulau Jawa dengan rincian tahun 1818, 1840, 1859, 1904, 1921, 1957, 1994 di Banyuwangi, dan 2006 di Pangandaran.
"Ini adalah catatan penting terkait potensi dan bahaya gempa serta tsunami di selatan Yogyakarta dan selatan Jawa pada umumnya," kata Daryono.
Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG juga mengingatkan bahwa Yogyakarta merupakan kawasan sistemik aktif dan kompleks karena memiliki sumber gempa yang bersumber dari darat maupun laut.
Dari laut ada zona subduksi yang berpotensi menimbulkan gempa bumi berkekuatan 8,7 magnitudo, sedangkan dari darat ada sesar kompak yang cukup aktif dan bisa menimbulkan gempa berkekuatan 6,6 magnitudo.
"Kalau kita melihat sejarah sejak tahun 1800 itu zona megathrust di Yogyakarta sudah memicu gempa sebanyak 12 kali. Gempa terakhir pada 2 September 2009 yang berkekuatan 7,8 magnitudo di wilayah selatan," pungkas Daryono.
Sebelumnya, gempa bumi yang berpusat di wilayah Samudera Hindia sebelah selatan Yogyakarta terjadi pada Jumat 30 Juni 2023 malam pada pukul 19.57 WIB dengan kekuatan 6,4 magnitudo dan kedalaman 25 kilometer, lalu kekuatannya diperbaharui ke angka 6,0 magnitudo dengan kedalaman 67 kilometer.
Akibat gempa bumi tersebut sejumlah rumah dan bangunan di Bantul, Klaten, Banjarnegara, hingga Bandung mengalami kerusakan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan gempa bumi tersebut menyebabkan 93 rumah di wilayah Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah rusak, baik dalam skala ringan hingga sedang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, menyatakan gempa bumi dengan magnitudo 6,4 menyebabkan kerusakan bangunan di 12 kecamatan daerah itu.
"Kejadian gempa bumi tersebut menyebabkan kerusakan bangunan di 35 lokasi yang tersebar di 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanto dalam keterangan persnya, Sabtu 1 Juli 2023.
Artikel Terkait
Lagi! Gempa 5,5 SR Guncang Maluku Tenggara
PJ Gubernur Banten Video Call dengan Mahasiswa Korban Gempa di Turki
Polresta Bandara Soetta Melakukan Pengamanan atas Kepulangan 114 WNI dan Dua Jenazah Korban Gempa dari Turki
Rayakan Ulang Tahun, Suga BTS Berdonasi 100 Juta Won ke Korban Gempa Turki dan Suriah
Ini Wilayah-wilayah yang Dapat Merasakan Gempa Tuban dan Gempa Terbaru di Papua
Ini Gempa-gempa yang Landa Indonesia dalam 24 Jam
Awas, BMKG Peringatkan Dini Potensi Tsunami Akibat Gempa Mentawai-Siberut