• Jumat, 29 September 2023

Puisi Butet Kertaradjasa Kritik Dua Capres Viral di Dunia Maya, Dikecam Politisi Disindir Presiden Jancukers

- Senin, 26 Juni 2023 | 12:50 WIB
Tangkapan layar video viral Butet Kertarasaja di acara Bulan Bung Karno (Istimewa)
Tangkapan layar video viral Butet Kertarasaja di acara Bulan Bung Karno (Istimewa)

SUGAWA.ID - Viralnya video Butet Kertaradjasa yang mengkritik calon-calon presiden di puncak acara Bulan Soekarno yang digelar PDIP di Gelora Bung Karno, akhir pekan lalu membuat panas sejumlah partai politik (parpol) pendukung mereka.

Di atas panggung Butet Kertaradjasa membacakan puisi sindiran bernada sarkasme yang diperkirakan ditujukan kepada Calon Presiden Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Dalam puisi yang diduga ditujukan Anies, Butet menyinggung soal perubahan yang dilakukan koalisi Anies dengan menyatakan, “Di sini semangat meneruskan, di sana maunya perubahan. Oh begitulah sebuah persaingan. Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya, begitulah kalau otaknya pandir.”

Baca Juga: Ibu-Ibu Senam Zumba AR 1 Dukung Gus Muhaimin Jadi Presiden 2024, Ini Alasannya

Butet Kertaradjasa kemudian melanjutkan puisinya dengan, “Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lha, kok koar-koar mau dijegal.”

Belum puas “menerjang” Anies lewat pantunnya, Butet kemudian diduga menyerang Prabowo Subianto lewat pantunnya, “Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih, jika kelak ada presiden hobinya kok menculik.”

Video pembacaan pantun oleh Butet Kertarajasa yang diduga menyindir bakal calon presiden (bacapres) dari partai lainnya, akhirnya viral di media social dan mendapat kecaman dari beberapa partai pendukung Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Baca Juga: Pengurangan Insentif untuk Taksi dan Ojol Sangat Terasa Dampaknya di Kalangan Pengemudi Online, Cek Faktanya

Menanggapi sindiran Butet terhadap Anies, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, mengatakan dengan melantunkan puisi bernada sarkasme tersebut menunjukkan Butet bukanlah seorang budayawan melainkan seniman komersil.

Dalam akun twittternya @jansen_jsp, dia menyatakan selama ini dirinya menganggap tinggi Butet Kertarajasa, namun kini dirinya tak lagi mau menyebutnya sebagai Budayawan, tapi hanya sekadar seniman komersil dan partisan.

Sementara Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria menanggapi sindiran sarkasme yang dilontarkan Butet secara lebih santai dan mengaku tak mau ambil pusing dengan sindiran itu meski apa yang disampaikan Butet terkait Presiden Penculik terindikasi ditujukan untuk Prabowo.

Baca Juga: Hasil MotoGP Belanda 2023, Francesco Bagnaia Juara, Fabio Quartararo Seruduk Johann Zarco

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut menyatakan bahwa sesuai instruksi Prabowo Subianto, kadernya diarang menyindir apalagi menjelekkan dan memfitnah pihak lain.
"Seperti yang disampaikan Bapak Prabowo, kami dilarang membully, menjelekkan dan memfitnah. Pak Prabowo mengajak kami membalas dengan kebaikan jika ada yang memfitnah," kata Riza, Minggu (25/6/2023).

Sementara Budayawan dan Presiden Jancuker, Sujiwo Tejo ikut nimbrung dalam kasus puisi sarkasme yang dilontarkan Butet kepada dua kandidat calon presiden tersebut. Dia meminta agar para pendukung calon presiden tertentu jangan mudah tersingung dengan ucapan tertentu yang menyerang capres jagoannya.

Halaman:

Editor: Wahyu Wibisana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X