SUGAWA.ID – Mafia yang terlibat bermain dalam kasus Mario Dandy dinilai terlalu vulgar. Keterlibatan mereka sudah nampak begitu terang-terangan. Pakar hukum pidana Asep Iwan Iriawan mengakui hal itu.
“Permainannya terlalu vulgar. Privilege sudah terlihat dari awal, masalah barang bukti yang terlalu nampak, dan sebagainya. Biasanya selalu pelaku utama diproses duluan. Ini kenapa baru sekarang, padahal AG sudah divonis,” ujar Asep Iwan Iriawan dalam wawancara dengan sebuah stasiun TV, Selasa (6/6).
Asep Iwan Iriawan menyinggung mengenai mudahnya Mario Dandy memakai dan melepas borgol kabel ties sendiri. Juga sejumlah privilege yang dinikmati anak Rafael Alun Trisambodo yang sudah viral di media sosial.
Baca Juga: KPK Panggil Ayah Menpora Dito Ariotedjo, Arie Prabowo Ariotedjo, Terkait Kasus Korupsi Emas
Keganjilan lain adalah mengapa Mario Dandy dan Shane Lukas masih terus disatukan dalam sel tahanan.
Menurut Asep Iwan Iriawan, pada tindak pidana seperti penganiayaan, perkosaan, dan sebagainya prosedurnya semua pelaku beramai-ramai harus dipisah saat di tahanan. Ini demi mencegah munculnya kesaksian yang dipengaruhi satu sama lain.
Untuk itu, Asep Iwan Iriawan mendukung keputusan kuasa hukum Shane Lukas, Happy Sihombing, agar kliennya dipisahkan dari Mario Dandy.
Baca Juga: Tolak Pembangunan Water Tank, Warga Gugat ke PTUN Bandung, Ini Kata PT Tirta Asasta Kota Depok
Keberadaan mafia dalam kasus penganiayaan oleh Mario Dandy terhadap David Ozora sudah sejak lama diendus berbagai pihak. Dalam sidang perdana Mario Dandy di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (6/6). Kembali Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina menegaskan hal itu.
“Kita lawan mafia yang main-main di sidang ini. Mudah-mudahan ngga ada yang masuk angin,” ujar Jonathan Latumahina kepada media.
Mafia tersebut bukan saja sejak awal sudah mengintimidasi Jonathan Latumahina, melainkan juga Shane Lukas.
Baca Juga: Ini 5 Fakta yang Terkuak dari Sidang Perdana Mario Dandy, Si Penganiaya David Ozora
Hal itu dikemukakan ayah Shane Lukas, Tagor Lumbantoruan. Pihak Mario Dandy pernah mencoba menyuap Shane Lukas dengan memberi yang Rp 1,5 juta dan ponsel. Tapi semua dikembalikan oleh Shane Lukas.
Tagor menduga kuat, tujuan pemberian ponsel tersebut agar pihak-pihak Mario Dandy di luar tahanan dapat melakukan panggilan telepon pada Shane Lukas.
“Berusaha melakukan telepon gelap ke Shane,” tuturnya pada media.
Usaha untuk menghubungi Shane yang sedang dalam tahanan kemungkinan merupakan upaya intimidasi pada Shane dari pihak mafia yang bermain.
Artikel Terkait
Di Balik Senyum Mario Dandy, Ayah Shane Lukas Alami Nasib Pilu Hidup Sebatang Kara di Kontrakan, Ini Kisahnya
Terkait Kelakuan Mario Dandy, Polisi Nampak Kebingungan Hadapi Sikap Kritis Netizen
Mario Dandy Bisa Video Call, Dapat Kamar Khusus di Rutan Cipinang, Dilindungi Seseorang yang Dipanggil Abang
Mario Dandy Dipindah ke Lapas Salemba, Semakin Menguatkan Dugaan Netizen Soal Privilege
Gara-Gara Mario Dandy, Lapas Salemba dan Rutan Cipinang Mendadak Bersih-Bersih?
Jalan Terjal David Ozora Menggapai Keadilan pasca Dianiaya Mario Dandy Secara Biadab
Ini 5 Fakta yang Terkuak dari Sidang Perdana Mario Dandy, Si Penganiaya David Ozora