SUGAWA.ID – Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Indonesia meningkat, bukan hanya di kalangan homoseksual, melainkan juga heteroseksual. Aktivitas seks bebas tanpa pelindung jadi penyebab utamanya.
Kenaikan kasus HIV di Indonesia semakin perlu diwaspadai, sebab justru didominasi ibu rumah tangga. Kementerian Kesehatan merilis data, jumlah ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV mencapai 35%. Data ini membantah anggapan publik yang menduga bahwa HIV hanya menular di kalangan homoseksual.
Hal ini dibenarkan oleh Yondra Setiawan, petugas lapanggan dan penyuluh HIV dari Yayasan Grapiks. Memang HIV menyebar di kalangan heteroseksual juga, di antaranya pengguna narkoba suntik, demikian menurut Yondra kepada Sugawa.id melalui pesan tertulis. Selain itu, mereka yang suka berganti-ganti pasangan tanpa kondom juga jadi target HIV.
“Total temuan HIV positif hasil kerja kantorku sudah tembus 100 orang lebih. Kebanyakan faktor risikonya hampir sama, ketemuan sama orang di media sosial, memutuskan tidak pakai kondom karena fisik partner seksnya bagus,” tulis Yondra Setiawan di akun Twitter-nya.
Padahal HIV tidak memilih-milih korban, entah fisiknya bagus atau tidak. Selama berisiko sudah pasti akan kena.
Temuan di atas 100 orang terjangkit HIV tersebut hanya terjadi dalam periode Januari hingga Mei 2023. Temuan kasus HIV oleh institusi lain mencapai nyaris 200 kasus HIV baru.
Yayasan Grapiks tempat Yondra bernaung merupakan yayasan yang melakukan penyuluhan dan sosialisasi tes HIV ke masyarakat. Mereka bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten Bandung.
Yondra justru merasa senang dengan banyaknya temuan kasus HIV, sebab berarti banyak yang sadar dan berani untuk melakukan tes. Dengan menjalani tes, berarti tahu statusnya sehingga mau berobat dan mencegah penularan. Jika ini terjadi maka berarti dapat memutus rantai penularan.
“Kasus HIV di kita itu masuknya fenomena gunung es. Data yang ditemukan masih jauh dari estimasi kasus real yang mungkin ada di lapangan. Banyak yang baru mengetahui status HIV pada saat sudah memasuki fase AIDS,” ungkap Yondra.
Baca Juga: Tolak LGBT, Erdogan Pastikan Jadi Pembela Nilai Islam Tradisional di Turki
Dengan melakukan deteksi dini, mengonsumsi antiretroviral (ARV), dan pengobatan yang tepat, kasus fase stadium AIDS bisa dihindari. Orang dengan HIV bisa hidup sehat, tidak menularkan, dan bisa punya keturunan dengan minum ARV secara teratur, demikian Yondra menjelaskan.
Asal tahu saja, HIV bisa tidak bergejala. Kalaupun ada gejala biasanya berasal dari penyakit lain yang akhirnya menyerang tubuh akibat imun yang lemah. Semua yang terjangkit HIV perlahan akan kehilangan imun atau daya tahan tubuh, sehingga rentan terkena banyak penyakit.
Artikel Terkait
Aduh, Hubungan Seks Sesama Jenis Jadi Faktor Pertambahan Pasien HIV/AIDS di Ambon
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron: Tagihan Milyaran Tapi Pasiennya Tidak ada
Depok Buka Posko Kesehatan Pemudik
Anak Ferdy Sambo, Trisha Eungelica Sambo Malah Buka Endorse dan Berbagi Soal Kesehatan Mentalnya
Wujud Tanggung Jawab Sosial, Polresta Bandara Soetta Berikan Layanan Kesehatan Gratis bagi Ratusan Pekerja
Bogor Darurat Virus HIV/AIDS, Angka Terjangkit Ibu Hamil dan Ibu Rumah Tangga Meningkatkan Signifikan