Sugawa.id – Jangan langsung percaya apabila menerima telepon dari nomor tak dikenal. Terlebih jika mengaku dari customer service dari bank, provider seluler, dan sejenisnya. Mereka bisa jadi penipu yang memakai teknik voice phising.
Penipuan dengan teknik voice phising sebenarnya bukan modus baru. Sudah mulai dipakai sejak tahun lalu, namun kini kembali marak. Caranya adalah dengan menelepon korban dengan menggunakan suara palsu, seolah-olah dari call center atau customer service.
Biasanya penipu ini mengaku dari pihak bank ternama, provider seluler, atau TV kabel berlangganan. Mereka akan menginformasikan bahwa tagihan bulanan kita akan diblokir, sebab ada tagihan yang belum dibayar.
Seorang netizen di Twitter baru-baru ini berbagi mengenai kasus penipuan voice phising yang dialaminya. “Teleponnya awal normal kayak CS biasa. Di kasus gue, mereka ngaku dari Telkomsel Indonesia, dan bilang gue ada tunggakan Rp 5 juta. Padahal gue aja gak pake produk Telkom. Mereka bilang tagihannya untuk salah satu rumah di Medan, sedangkan domisili gue aja di Tangsel,” tulis netizen itu.
Pelaku voice phising mendesak agar dia harus segera membayar tagihan. Selayaknya customer service untuk layanan berlangganan, si penipu mencocokan data pribadi calon korban. Dengan alasan untuk memvalidasi data. Mulai dari nama lengkap, alamat rumah, nomor telepon yang aktif, dan email. Untungnya netizen tersebut segera sadar ketika diminta data alamat lengkap, dan telepon pun diputus.
Segala tipu daya akan dilakukan oleh pelaku penipuan voice phising. Ada juga yang mengaku sebagai customer service bank. Dia akan menginformasikan adanya transaksi janggal pada rekening calon korban. Misalnya kesalahan transfer, sehingga calon korban diminta untuk mengembalikan sejumlah dana ke nomor rekening tertentu.Tentunya ada seribu satu trik lain untuk mengelabui korban.
Baca Juga: Terkait Dugaan Maladministrasi Mutasi ASN, Ombudsman dan Pj Gubernur Banten Buat Kesepakatan Ini
Sesuai namanya, voice phising adalah pengelabuan atau penipuan dengan menggunakan suara. Pelaku memakai teknologi yang suaranya berasal dari komputer otomatis selayaknya sistem customer service atau call center. Kemudian calon korban akan diarahkan memencet angka tertentu. Sangat mirip dengan telepon yang biasa kita terima dari bank atau provider seluler.
Bagaimana cara mencegah jadi korban voice phising?
1. Perhatikan nomor telepon
Pihak bank, provider seluler, dan institusi lain punya nomor telepon khusus. Biasanya berupa angka-angka unik. Mereka tidak akan memakai nomor ponsel pribadi untuk menghubungi pelanggannya.
Baca Juga: Sosok Husein Ali Rafsanjani, Rela Ngemis ke YouTuber demi Membelikan Seragam Muridnya
2. Abaikan nomor tak dikenal
Abaikan nomor panggilan tak dikenal, terutama yang berasal nomor ponsel. Lebih mencurigakan lagi kalau dia berganti-ganti nomor setelah diabaikan berkali-kali.
3.Cek dengan Get Contact
Cek nomor tak dikenal tadi melalui aplikasi Get Contact atau sejenisnya. Akan ada informasi apakah nomor itu spam atau ditandai sebagai penipu.
Artikel Terkait
Polda Metro Bongkar Aksi Sindikat Penipuan Forex Palsu
Pemrov Banten Akan Laporkan Kasus Penipuan Catut Nama Gubernur ke Polisi
Pelaku Penipuan yang Mencatut Nama Pegadaian Segera Jalani Sidang
Sindikat Penipuan Palawija Ditangkap Polresta Tangerang
Awas, Aksi Penipuan dengan Modus Hipnotis Marak di Pondok Aren
Busyet, Ternyata Hasil Penipuan yang Dilakukan Wahyu Kenzo Capai Rp 9 triliun
Awas! Penipuan yang Mengatasnamakan Ida Dayak, Kenali Modusnya
Soal Penipuan QRIS Kotak Amal, Ulama Senior Ini Bilang Secara Pidana Saja Salah Apalagi Agama
Awas, Kenali Modus-Modus Penipuan dari Balik Penjara, Mulai dari Percintaan sampai Pemerasan!
Awas, Modus Penipuan pada Gmail, dan Cara Menghindarinya