Horor, Kasus Penyakit Kelamin Sifilis di Indonesia Naik 70%, Ini Gejala dan Pencegahannya!

- Rabu, 10 Mei 2023 | 10:50 WIB
Waspada, kasus penyakit sifilis alias raja singa melejit 70% dalam lima tahun terakhir, menurut Kementerian Kesehatan. Kenali gejala dan pencegahannya.  (Ilustrasi: Sugawa/Lucy Indesky)
Waspada, kasus penyakit sifilis alias raja singa melejit 70% dalam lima tahun terakhir, menurut Kementerian Kesehatan. Kenali gejala dan pencegahannya. (Ilustrasi: Sugawa/Lucy Indesky)

Sugawa.id – Kasus penyakit sifilis alias raja singa melejit sampai 70% dalam lima tahun terakhir, demikian menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Penyakit kelamin ini lebih menular dibandingkan HIV/AIDS. Bahayanya, penyakit ini ada yang tidak bergejala.

Bagi yang suka melakukan gonta ganti pasangan dan seks bebas, sebaiknya waspada. Kasus sifilis melejit 70% belakangan ini. Tahun 2018 sifilis hanya terdeteksi pada 12.484 orang di Indonesia. Pada 2022 melonjak menjadi 20.783 kasus.

"Pasien yang ditemukan setiap tahunnya terus bertambah, sampai sekarang mengalami lonjakan hingga 70%," kata Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril dalam konferensi pers, Senin (8/5/2).

Baca Juga: Rotasi dan Mutasi ASN Banten Terancam Dibatalkan, Ombudsman Temukan Dugaan Maladministrasi

Kondisi ini perlu diwaspadai, sebab pengadaan obatnya cukup lama. “Be careful, sifilis bisa nggak bergejala dan lebih gampang nular dari HIV. Kalau punya bintik kayak gin, periksa,” tulis Yondra Setiawan, seorang penyuluh lapangan HIV dari Bandung, pada akun media sosialnya, Selasa (9/5).

Yondra mengunggah foto tangan seseorang yang dipenuhi dengan bintik-bintik hitam, mirip dengan koreng. Kadang orang mengira itu adalah gejala alergi, tapi bercak atau bintik itu tidak gatal sama sekali.

Awalnya bercak itu samar, kelamaan menghitam. Bisa muncul di kaki, tangan, telapak kaki, telapak tangan, dan permukaan kulit tubuh lain. Bahkan Pada kepala bercak sifilis akan mengakibatkan kebotakan. Luka sifilis cenderung kering. Biasanya kalau fatal menyebar ke organ vital.

Menurut Yondra, sifilis sering disebut penyakit seribu wajah, sebab kadang tidak bergejala. Inilah yang justru berbahaya. Sebab tahu-tahu sudah parah.

Baca Juga: Profil Profesor Dokter Sulianti Saroso, Kisahnya Inspiratif yang Dikenang Google Doodle Hari ini

“Dari 10 kasus yang aku tangani, 3 yang ada gejala kayak aku sebut, 5 nggak ada gejala sama sekali, 2 ada gejala cuma kayak gini di tangan samar,” Yondra menjelaskan.

Disarankan pelaku seks bebas rutin memeriksakan diri dengan menjalani tes. “Jadi kalau kamu aktif secara seksual, wajib banget tes ini, nggak cuma HIV doang. Kalau kamu kena ini resiko kamu kena HIV jauh lebih gampang,” tulis Yondra yang sudah mengizinkan Sugawa.id mengutip postingannya.

Tenang, sifilis bisa disembuhkan dengan pengobatan medis. Yondra berpesan, jangan coba-coba untuk mengobari sendiri, sebab bisa jadi akan lebih parah. Bakteri sifilis bisa jadi lebih resisten jika terpapar obat yang asal-asalan. Sifilis tergolong dalam Infeksi Menular Seksual (IMS) atau populer dengan sebutan penyakit kelamin.

Baca Juga: Viral, ASN Husein Ali Rafsanjani Resign Karena Dipaksa Cabut Laporan Pungli, Ini Respons Pemkab Pangandaran

Sifilis bukanlah HIV, dan tidak akan membuat penderitanya terjangkit HIV. Namun biasanya yang terjangkit sifilis akan rentan terkena HIV, begitu juga sebaliknya. Perlu diingat, sifilis berpotensi menular pada siapa saja yang sering melakukan hubungan seks bebas, pria, wanita, homoseksual maupun heteroseksual.

Halaman:

Editor: Wahyu Wibisana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X