Sugawa.id – Viral sebuah foto yang memperlihatkan seorang pria Indonesia memegang senjata, diapit beberapa pejuang muslim Bosnia. Dia adalah Suripto, dan foto itu adalah foto lawas tahun 1992. Siapakah Suripto?
Foto itu viral di Twitter, diawali postingan akun @d4ny4di pada Selasa (2/5), dengan narasi, “Thinking about the 53 year-old Indonesian man from the Ministry of Forestry who went out of his way to smuggle weapons to Bosnia.”
Kemudian dikomentari oleh Aurelia Vizal, dengan akun @senjatanuklir. “Soeripto bersama pejuang Muslim Bosnia setelah memberikan bantuan senjata. Ternyata waktu itu sebenarnya PBB lagi embargo senjata untuk Serbia & Bosnia-Herzegovina, jadi ini nyuplai senjatanya illegal. Pak Soeripto dapetnya pun dari org Kroasia mantan militer Yugoslavia,” tulis Aurelia Vizal, Kamis (4/5).
Baca Juga: Aduh Mario Dandy Dituding Lakukan Statutory Rape pada AG, Siap-Siap Kena Pasal Pencabulan!
Pada foto itu terlihat Suripto, yang masih terlihat gagah, memegang senjata api. Bersamanya ada empat pria asing, disebut sebagai pejuang muslim Bosnia. Banyak netizen yang terkejut, bagaimana orang Indonesia bisa ada di tengah perang Bosnia yang terjadi di era 1990-an itu?
Seorang netizen yang mengenali Suripto pun menyambar, “Jaman dulu ketika intelejen Indonesia sangat hebat,” tulis , @hadad_nurdin.
Bagi kebanyakan orang, terutama anak zaman now, nama Suripto terdengar asing. Namun bagi mereka yang menyukai sejarah, terutama yang terkait politik dan intelijen, nama Suripto sangat istimewa.
Baca Juga: Ayo Mengenal Bipolar yang Diderita Yudo Andreawan, Bagaimana Cara Menanganinya?
Suripto populer sebagai tokoh intelijen Indonesia yang aktif di tiga zaman, yaitu Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi. Seoripto yang kelahiran 20 November 1936 itu mengawali karir intelijen sejak masih mahasiswa di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran.
Kodam VI Siliwangi merekrutnya, memberi pendidikan dasar intelijen. Tahun 1961 Suripto mendaftar dinas militer sukarela (milsuk). Selanjutnya Suripto menjadi anggota Komando Ganyang Malaysia. Setahun kemudian Suripto menjadi salah satu pemimpin Gerakan Mahasiswa Sosialis (Gemsos). Karena menentang Presiden Sukarno dan akhirnya memicu kerusuhan, Suripto masuk penjara bersama beberapa temannya.
Sejak itu karir Suripto di dunia intelijen semakin melejit. Dia bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Di kesatuan ini Suripto bertugas sebagai intel di Grup I Komando Operasi Tertinggi (Koti) hingga 1967.
Baca Juga: Hasil Sidang Tim Penilai Akhir Pj Gubernur Banten Masih Misteri. Ini Kata Kapuspen Kemendagri
Kemudian Suripto resmi bergabung dengan Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN), yang kemudian berganti nama menjadi Badan Intelijen Negara (BIN).
Foto viral Suripto di Twitter merupakan dokumentasi dari operasi pengiriman senjata ke Bosnia saat perang Bosnia-Herzegovina. Perang yang berlangsung 1991-1996 itu memanggil Suripto untuk membantu para pejuang Bosnia melalui Komite Solidaritas Muslim Indonesia untuk Muslim Bosnia. Ide untuk mengirim senjata terpikirkan oleh Suripto, sebab sudah terlalu biasa Indonesia mengirim bantuan makanan dan obat-obatan.
Artikel Terkait
Tolak RUU Ketahanan Keluarga, Aktivis Perempuan Desak Pengesahan RUU PKS
PKS akan Keluarkan SK Rekomendasi Azizah-Ruhama di HUT RI
RUU PKS “Kalah Seksi” dari Omnibus Law Cipta Kerja
Ratusan Kader PKS Diklaim Akan Belotkan Dukungan ke Pradi-Afifah
Presiden PKS Beberkan Landasan Elektoral Partai di Rakernas
Ini Alasan PKS Minta Batalkan Perpres Miras
KPU Wajibkan SKCK Kepolisian Jadi Dasar Verifikasi, PKS Sebut Ini Jebakan