Peneliti BRIN yang Melontarkan Ancaman Pembunuhan di Facebook Mengaku Emosi dan Minta Maaf

- Senin, 24 April 2023 | 18:56 WIB
Ilustrasi-Seorang peneliti BRIN yang melontarkan ancaman pembunuhan akhirnya minta maaf dan mengakui bahwa ancaman itu dilandasi emosi. (Sugawa/Lucy Indesky)
Ilustrasi-Seorang peneliti BRIN yang melontarkan ancaman pembunuhan akhirnya minta maaf dan mengakui bahwa ancaman itu dilandasi emosi. (Sugawa/Lucy Indesky)

Sugawa.id – Seorang peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melontarkan ancaman pembunuhan karena perkara beda penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Akhirnya dia minta maaf dan mengakui bahwa ancaman itu hanya dilandasi emosi.

Peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin, yang sempat melontarkan ancaman pembunuhan di Facebook, menulis permohonan maaf di surat yang dikirimkan ke sejumlah media, Senin (24/4/2023).

“Melalui Surat ini memohon maaf kepada pimpinan dan warga Muhammadiyah atas komentar saya di Facebook terhadap seluruh warga Muhammadiyah di Akun Facebook tertanggal Minggu, 23 April 2023,” tulis Andi Pangerang Hasanuddin.

Baca Juga: Kerusakan Jalan Kabupaten dan Harta Kekayaan Bupati Pandeglang Disorot, Begini Jawaban Irna Narulita

Andi Pangerang Hasanuddin mengakui dirinya dikuasai rasa emosi saat melontarkan ancaman tersebut. Dia tidak terima karena atasannya, Thomas Djamaluddin, diserang netizen.

“Komentar tersebut dikarenakan rasa emosi dan ketidakbijaksanaan saya saat melihat akun Thomas Djamaluddin diserang oleh sejumlah pihak. Saya MEMINTA MAAF SEBESAR-BESARNYA KEPADA PIMPINAN DAN SELURUH WARGA MUHAMMADIYAH yang merasa tersinggung dengan komentar saya tersebut," tulis Andi Pangerang Hasanuddin.

“Saya bersedia diproses lebih lanjut jika diperlukan, dan saya minta maaf sebesar-besarnya,” tambahnya.

Baca Juga: Terungkap, Ternyata Sipir Lapas Rajabasa Lampung yang Viral Punya Bisnis Ini?

Ancaman yang ditulis di Facebook itu sudah dihapus, namun sudah beredar viral ke berbagai media sosial. Ancaman pembunuhan itu dianggap cukup serius oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod. Tanpa segan dia melaporkan ke Presiden Jokowi dan beberapa menteri, juga Polri.

"Pak Presiden @jokowi, Prof @mohmahfudmd, Pak Kapolri @ListyoSigitP, @DivHumas_Polri, Gus Menag @YaqutCQoumas, Kepala @brin_indonesia bagaimana dengan ini semua? Kok main-main ancam bunuh? BRIN sebagai lembaga riset harusnya diisi mereka yang menampakkan keintelektualannya, bukan justru seperti preman,” tulis Rektor UMJ Ma'mun Murod di akun Twitter pada Senin (24/4/2023).

Diunggah tangkapan layar perbincangan di status Facebook antara Andi Pangerang Hasanuddin dengan netizen lain, Ahmad Fauzan. Dia memberi komentar pada tulisan Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin.

Baca Juga: Usai Dikecam, Bima Yudho Minta Maaf, Ini Penjelasannya Terkait Idiom Janda dalam Unggahannya

Thomas Djamaluddin menulis "Eh, masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas.” Perbincangan itu berkonteks pada perbedaan penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah."

Andi Pangerang Hasanuddin menyambar, “Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian.”

Perbincangan yang lumayan mengerikan itu sudah didokumentasikan oleh sejumlah netizen dan beredar di berbagai platform media sosial, juga WhatsApp Group. Akhirnya menuai kecaman pada Andi Pangerang Hasanuddin.

Halaman:

Editor: Kevin Imanuel

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X