Cegah Calo Dalam Pola Rekrutmen, Mabes Polri Hotline Tangkal Modus Uang Pelicin

- Selasa, 11 April 2023 | 22:56 WIB
Asisten Kapolri bidang SDM (As SDM) Irjen Dedi Prasetyo (Mabes Polri)
Asisten Kapolri bidang SDM (As SDM) Irjen Dedi Prasetyo (Mabes Polri)

Sugawa.id – Buntut tertangkapnya polisi yang menjadi calo di Jawa Tengah, Polri meluncurkan hotline pengaduan masyarakat (dumas) terkait proses rekrutmen calon anggota Polri.

Asisten Kapolri bidang SDM (As SDM) saat peluncuran hotline pengaduan masyarakat (dumas) terkait proses rekrutmen calon anggota Polri mewanti-wanti proses rekuitmen anggota Polri tak boleh diwarnai kecurangan dan politik uang. Kegiatan rekrutmen harus menjadi kontribusi positif dalam melaksanakan prinsip Betah (bersih, transparan, akuntabel dan humanis), dan clean and clear.

"Brand image yang masih melekat di masyarakat, 'masuk polisi pakai uang', 'masuk bintara sekian ratus (juta rupiah)', '(masuk) taruna sekian ratus juta atau sekian miliar (rupiah)'. Image ini harus kita rubah,' kata Dedi kepada seluruh jajaran yang hadir secara tatap muka dan virtual di Mabes Polri, Selasa (11/4/2023).

Baca Juga: Kejari Depok Akan Hadirkan Dua Ahli Forensik di Sidang Pembunuhan Anak Kandung

"Kita harus ubah image tersebut. Contoh kasus di Jawa Tengah ini sudah cukup memukul kita. Jangan sampai terulang kembali. Mitigasi sedari awal sampai selesai proses rekrutmen," ujar mantan Kadiv Humas Polri ini.

Pastikan proses rekruitmen tak diwarnai pelanggaran, mantan Kapolda Kalteng ini mengintruksikan jajarannya, baik panitia pusat maupun daerah untuk menggandeng pihak eksternal dalam pengawasan proses rekrutmen anggota.

"Selain pengawasan internal, (pengawasan) eksternal diperkuat. Silakan yang di wilayah gandeng pengawas eksternal lainnya," perintah Dedi.

Baca Juga: Ini Adalah Jenis -Jenis Sponsor di Setiap Event Gelaran MotoGP, Simak Penjelasan Berikut!

Dedi memastikan hanya satu nomor hotline yang resmi dipakai SSDM Polri sebagai sarana pengaduan terkait proses rekrutmen. Masyarakat yang mengalami, melihat, mendengar dan mengetahui adanya dugaan penyimpangan dalam proses penerimaan calon anggota polisi dapat mengadu ke nomor ponsel 085773760016, yang tersambung langsung dengan aplikasi WhatsApp SSDM Polri.

Dedi juga mengultimatum operator hotline bersikap proaktif menanggapi keluhan masyarakat. "Operator hotline juga harus proaktif, harus menjawab apa yang jadi pertanyaan masyarakat terkait rekrutmen ini," ujarnya.

Sementara masyarakat diingatkannya mewaspadai pesan atau panggilan dari nomor selain hotline SSDM Polri dan hotline masing-masing panitia daerah yang mengaku sebagai panitia penerima anggota Polri. Penghubung dengan nomor selain Hotline SSDM pastinya adalah oknum yang memanfaatkan proses rekrutmen untuk mencari keuntungan sendiri.

Baca Juga: Jelang Mudik Lebaran, Penjualan Mobil Bekas di Kawasan Bogor Meningkat, Jenis Ini yang Banyak Dicari

Polda Jawa Tengah tanggal 20 Maret 2023 lalu telah memecat lima anggotanya yang terlibat kasus calo penerimaan Bintara Polri 2022. Kelima oknum polisi berpangkat perwira dan dua brigadir yang dipecat masing-masing Kompol AR, Kompol KN, AKP CS, Bripka Z, dan Brigadir EW. Praktik penerimaan Bintara Polri 2022 itu turut melibatkan dua PNS di lingkungan Polda Jateng, salah satunya berstatus dokter dengan dugaan berperan meloloskan pendaftar yang memberikan uang sogokan.

Dalam melakukan aksinya, para oknum tersebut memberikan tarif mulai dari Rp250 juta hingga Rp 2,5 miliar terhadap pendaftar yang ingin diterima sebagai anggota Polri sebagai sogokan melalui proses seleksi atau penerimaan. ***(Andre)

Halaman:

Editor: Wahyu Wibisana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X