Sugawa.id - Nama Fitria Nengsih atau Hj. Fitria Nengsih tiba-tiba melejit di jagat maya, menyusul kasus penangkapan Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (6/4/2023) lalu.
Fitria Nengsih merupakan satu-satunya wanita yang ditetapkan sebagai tersangka dari tiga orang tersangka operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Namun namanya jadi viral gara-gara disebut-sebut punya hubungan spesial dengan Muhhamad Adil.
Fitria Nengsih dikabarkan merupakan isteri siri sang bupati, walaupun dalam profil Bupati Muhammad Adil sendiri nama yang tercatat sebagai istri sahnya adalah Hj Rinarni.
Baca Juga: Keren, David Ozora Sudah Bisa Bicara dan Mulai Terapi Stem Cell
Tapi kabar soal istri siri Bupati Meranti ini tetap membuat heboh dunia maya dan beredar luas di kalangan wartawan. Para kuli tinta ini pun memburu kebenaran kabar bahwa Kepala BPKAD Kepulauan Meranti ini adalah istri siri Muhammad Adil.
Namun KPK sendiri tidak mau menjawab soal kebenaran isu Istri Siri Bupati Meranti tersebut dengan alasan masalah itu adalah ranah pribadi para tersangka dan bukan merupakan urusan KPK.
“Saya tak akan menjawab yang tidak ada hubungan dengan perkara korupsi, biarlah menjadi urusan pribadi yang bersangkutan,” ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata kepada wartawan.
Baca Juga: Di Balik Heboh Pejabat Hedon, Ada Curhat Pegawai Negeri Bergaji Kecil
Terlepas benar atau tidaknya, Fitria Nengsih merupakan istri siri sang bupati, cukup menarik juga kalau kita telusuri profil sang Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemkab Kepulauan Meranti ini dan kiprahnya dalam kasus yang menjerat Bupati Kepulauan Meranti.
Meski dirinya belum genap setahun menjabat sebagai Kepala BPKAD Pemkab Meranti, ternyata Fitria Nengsih ini sangatlah dipercaya oleh sang bupati. Hal ini ditandai dengan keterlibatannya dalam tiga kasus yang menimpa Muhhamad Adil.
Pada kasus yang membuat sang bupati tertangkap OTT KPK, Fitria disebut berperan besar dalam kasus suap terhadap Pemeriksa Muda BPK Perwakilan Riau, M Fahmi Aressa (MFA).
Fitria Nengsih adalah orang yang disuruh untuk menyerahkan uang sebesar Rp 1,1 miliar kepada Pemeriksa BPK Perwakilan Riau, M Fahmi Aressa agar memberikan predikat baik kepada Kabupaten Kepulauan Meranti.
Sementara dalam kasus pengumpulan dan pemotongan uang persediaan (UP) dan ganti uang persediaan (GU) sebesar 5-10% dari masing-masing SKPD, Fitria Nengsihlah yang mengkoordinir dan kemudian uang tersebut digunakan untuk dana operasional sang bupati.
Artikel Terkait
Pasca Ditemukan Uang Miliaran di Jakpus, KPK Geledah Sebuah Rumah di Depok Terkait Tukin Kementerian ESDM
Rafael Alun Bilang Mau Dibunuh KPK Viral, Netijen Bilang Tas Isterinya Dijual Bisa Beli Makan Se-Citayem
Kapolri Kirim Surat Lagi ke KPK Pertahankan Brigjen Endar Jadi Direktur Penyelidikan
Temukan Bukti Kuat, KPK Tahan Rafael Alun Trisambodo. Ini Penjelasannya
Ini Daftar Harta Rafael Alun Trisambodo yang Belum Ditemukan KPK, Ada Emas Batangan Juga?
KPK Jangan Takut Periksa Menpora Dito Ariotedjo, Jika Memang Terkait Rafael Alun Trisambodo
Soal Pencopotan Brigjen Endar Dilaporkan ke Dewan Pengawas KPK, Kapolri Katakan Ini
Viral, Lagi Netizen Ngadu Diperas Oknum Bea Cukai, Sampai Harus Ngancam Mau Lapor KPK
OTT Bupati Kepulauan Meranti, Prestasi Endar Priantoro sebagai Direktur Penyelidikan KPK Tak Terbantahkan
Bupati Meranti yang Ditangkap KPK Pernah Ancam Mau Angkat Senjata dan Gabung Malaysia, Netizen: Hahaha!