Sugawa.id – Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil pernah mengancam untuk angkat senjata dan gabung ke Malaysia. Pernyataan ini dilontarkannya pada November 2022 lalu. Tapi justru pada Kamis, (6/4/2023) Muhammad Adil dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena korupsi.
Netizen @MurtadhaOne1 mengunggah dua tangkapan layar berita bagaimana Bupati Meranti ancam angkat senjata, dan satu lagi berita penangkapannya oleh KPK.
“Dulu ngamuk-ngamuk mengklaim daerahnya miskin ngga diperhatikan pusat, dan ngancam mau gabung ke negeri tetangga. Ternyata sekarang tertangkap tangan korupsi,” tulis Murthada.
Baca Juga: Memperdaya David Ozora Hingga Dianiaya Mario Dandy, Ini Alasan Kenapa AG Layak Dihukum Maksimal
Unggahan tersebut mendapat respons cukup seru dari netizen. Sebagian besar mentertawakan ulah Bupati Meranti yang sok jagoan namun ternyata justru korupsi.
Misalnya netizen @kapuaspalace89 yang berkomentar, “Ambyar, pejabat berbalut pendekar, sekarang benar-benar pejabat yang apes.”
“Sudah kuduga ini semua hanya rebutan jatah,” tulis netizen @Men4Ego.
Baca Juga: Azerbaijan Klaim Empat Diplomat Iran Diusir, Ini Beberapa Penyebabnya
Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil pernah protes tentang dana bagi hasil pengelolaan minyak daerahnya. Dia merasa tidak puas dengan jawaban dari Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Lucky Alfirman
“Kalau bapak tak mau ngurus kami, pusat tidak mau mengurus Meranti kasihkan kami ke negeri sebelah," ujarnya.
"Apa perlu Meranti angkat senjata,” begitu Bupati Meranti mengancam pada Minggu (11/11/2022) lalu.
Baca Juga: Tertarik Rencana Pelatih Xavi Hernandez, Lionel Messi Siap Pulang ke Barcelona
Pernyataan kontroversial Bupati Meranti itu sempat menuai pro dan kontra. Ada yang memuji, dan ada yang mengkritisi.
Setelah itu nama Bupati Meranti yang sempat populer sesaat itu pun tak terdengar. Baru terdengar lagi begitu KPK merilis informasi mengenai operasi tangkap tangan (OTT), Kamis (6/04) lalu.
Menurut Juru Bicara KPK, Ali Fikri, ada 3 kasus dugaan korupsi dalam OTT Bupati Meranti, Muhammad Adil. Kasus tersebut adalah pemotongan anggaran Operasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti. Kasus kedua, suap pembayaran jasa travel umrah.
Artikel Terkait
Soal Pemeriksaan KPK dan Tudingan Akan Kabur ke Luar Negeri, Begini Jawaban Menohok Rafael Alun Trisambodo
Pasca Ditemukan Uang Miliaran di Jakpus, KPK Geledah Sebuah Rumah di Depok Terkait Tukin Kementerian ESDM
Rafael Alun Bilang Mau Dibunuh KPK Viral, Netijen Bilang Tas Isterinya Dijual Bisa Beli Makan Se-Citayem
Kapolri Kirim Surat Lagi ke KPK Pertahankan Brigjen Endar Jadi Direktur Penyelidikan
Temukan Bukti Kuat, KPK Tahan Rafael Alun Trisambodo. Ini Penjelasannya
Ini Daftar Harta Rafael Alun Trisambodo yang Belum Ditemukan KPK, Ada Emas Batangan Juga?
KPK Jangan Takut Periksa Menpora Dito Ariotedjo, Jika Memang Terkait Rafael Alun Trisambodo
Soal Pencopotan Brigjen Endar Dilaporkan ke Dewan Pengawas KPK, Kapolri Katakan Ini
Viral, Lagi Netizen Ngadu Diperas Oknum Bea Cukai, Sampai Harus Ngancam Mau Lapor KPK
OTT Bupati Kepulauan Meranti, Prestasi Endar Priantoro sebagai Direktur Penyelidikan KPK Tak Terbantahkan