Sugawa.id - Permintaan maaf dan klarifikasi Kapolres Kulon Progo AKBP Muharomah Fajarini soal melencengnya narasi penutupan Patung Bunda Maria di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) malah mendapatkan kritikan dari nitizen.
Sebelumnya Kapolres Kulon Progo meluruskan pemberitaan bahwa ada ormas tertentu yang meminta penutupan patung Bunda Maria dengan terpal di Rumah Doa tersebut, namun dia menyatakan penutupan itu dilakukan oleh pengelola sendiri dan tidak ada tekanan dari pihak siapa pun.
“Kami meminta maaf atas kesalahan narasi soal patung Bunda Maria ditutup terpal karena diduga akibat desakan organisasi kemasyarakatam (ormas),” tutur Kapolres Kulon Progo, AKBP Muharomah Fajarini dalam jumpa pers di Mapolres Kulon Progo, Jumat (24/3/2023).
Baca Juga: Ini 4 Fakta Menarik Seputar Timnas Burundi, Calon Lawan Indonesia dalam FIFA Matchday
Kapolres Kulon Progo juga meminta seorang perwakilan Rumah Doa tersebut untuk melakukan klarifikasi bahwa tidak ada pemaksaan dalam proses penutupan patung Bunda Maria dengan terpal.
"Ormas ini memang sudah kami jaga dan di sana memang menyampaikan apa yang jadi keluhan warga. Namun tak ada tekanan terhadap rumah doa untuk melakukan penutupan. Penutupan itu murni inisiatif dari pemilik rumah doa. Kami pun juga telah tadi melakukan kontak langsung dengan pemilik rumah doa di Jakarta bahwa betul itu adalah inisiatif dari beliau," kata Fajarini.
Pernyataan Kapolres juga dibenarkan oleh Lurah Bumirejo, Ediwinarno dalam sebuah unggahan video berdurasi 0,50 detik. Edi menjelaskan bahwa wilayahnya dalam keadaan damai dan kondusif.
Baca Juga: Resep Es Kuwut Bali, Minuman Eksotis yang Segar untuk Berbuka Puasa
“Warga hidup rukun, soal penutupan murni dilakukan pemiliknya karena masih ada perizinan yang belum selesai. Penutupan akan dilakukan sampai nanti proses sosialisasi setelah Lebaran,” kata Edi.
Namun meski pihak Polres Kulon Progo dan Lurah Bumirejo sudah melakukan klarifikasi, sejumlah nitizen malah menuding sang kapolres memutar balikkan fakta.
Seperti dalam twit yang dilontarkan akun @I_mnobody_1145, “Kapolres Kulonprogo masih 'ngeles' penutupan patung Bunda Maria di Kulonprogo murni inisiatif pihak rumah doa tanpa 'tekanan'? Benar² memalukan settingan cerita kasus ini.! CC : @ListyoSigitP.. Bapak masih POLRI-1? Tindak tegas Kapolsek dan Kapolresnya..!” Sambil menyematkan laporan Kapolsek Lendah Kepada Kapolres Kulon Progo.

Baca Juga: Masjid Tertua di Depok, Mana Sajakah?
Akun Budiman Sudjatmiko @budimansudjatmiko malah mempertanyakan keterangan sang kapolres, “Jadi bagaimana, bu Kapolres? Pemilik patung di bawah tekanan atau perlindungan ormas yg mendatanginya? Jika ditekan ormas, fungsi polisi ikut menekan atau melindungi pemilik patung? Jika ormasnya melindungi hak, hidup ormas misterius!”
Artikel Terkait
Azmi Abubakar : Pembangunan Tangsel Tak Boleh Gerus Budaya Lokal
Polda Banten Gelar Sosialisasi Pencegahan Paham Radikalisme dan Anti Pancasila
Medsos Sarana Penyebaran Radikalisme dan Intoleransi
Azmi Abubakar Menemukan Tuhan Lewat Museum Pustaka Peranakan Tionghoa
Viral, Patung Bunda Maria Ditutup Terpal, YLBHI: Polisi Melanggar Konstitusi!
Penutupan Patung Maria di Kulon Progo Viral, Ini Reaksi SETARA Institute