Sugawa.id – Belakangan ini sosial media dihebohkan gaya hidup hedon keluarga ataupun oknum pejabat. Aksi nitizen membully gaya hidup hedon pejabat ini kian marak pasca kasus penganiayaan anak anak mantan pejabat kantor Pajak pada anak petinggi GP Ansor. Temasuk isteri Kepala BPN Jakarta Timur, Vidya Piscarista.
Pengguna sosial media menguliti habis gaya hidup hedon pejabat dan keluarganya yang dinilai menampilkan kemewahaan di media sosial, seperti yang dialami istri Kepala BPN Jakarta Timur, Vidya Piscarista.
Mencermati hal tersebut, komunikolog Indonesia yang juga dosen Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengaku siap pasang badan dan memberikan pembelaaan secara gratis kepada Vidya Piscarista, istri dari Kepala BPN Jakarta Timur Sudarmana Harja Saputra yang dibully oleh nitizen karena dituding kerap memamerkan gaya hidupnya yang hedonis di sosial media.
Baca Juga: Top, Menkumham Perkenalkan Olahraga dan Budaya Tradisional Indonesia pada Para Dubes Negara Sahabat
Padahal, kata Emrus, setelah dilakukan klarifikasi dan penelusuran oleh Inspektorat Kementerian Agraria, Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), ternyata istri dari Kepala BPN Jakarta Timur tersebut berprofesi sebagai seorang dokter, dan juga seorang model yang sedang mengiklankan produk dan gaya hidup mewahnya merupakan bagian dari pekerjaan sebagai seorang model.
“Ibu Vidya perlu pihak ketiga untuk menjelaskan ke publik, bahwa apa yang ditampilkan ke ruang publik itu adalah bagian dari pekerjaannya. Saya siap tidak dibayar dan dibully oleh nitizen untuk memberikan pembelaan. Sebab, jika dia sendiri yang menjelaskan ke publik terkesan membela diri,” ujar Emrus kepada Sugawa.id, Minggu (12/3/2023).
Menurut Emrus, tidak semua orang yang menampilkan hidup mewah digeneralisir bersikap hedon dan itu adalah hasil dari korupsi, karena tidak sedikit orang yang menampilkan hidup mewah adalah tuntutan dari pekerjaan.
Baca Juga: BLACKPINK Guncang Jakarta di Hari Pertama BORN PINK, 75.000 BLINK Indonesia Histeria
”Contohnya adalah Hotman Paris Hutapea yang memakai cincin berlian dan busana bernilai puluhan juta bisa disebut hedon ? Saya rasa sangat prematur menggeneralisir. Meski dia istri seorang pejabat, bisa saja karena profesinya dan status sosial yang mengharuskan dia bergaya seperti itu,” tutur Ermus.
Emrus mengaku gemas melihat kelakuan nitizen yang sangat mudah memberikan label koruptif kepada seseorang yang secara yuridis belum terbukti. ”Bisa saja kan dia memiliki latar belakang dari keluarga kaya atau memiliki bisnis lain,” cetusnya.
Lain soal kata Emrus, katakanlah seorang tukang becak yang memiliki status sosial ekonominya kelas bawah dan kembang kempis, tapi memaksakan diri memiliki mobil innova atau robiccon.
“Artinya, tampilan gaya hidup itu sangat tergantung dengan status sosial. Misal, anak presiden sangat wajar naik mobil innova atau Camry, tapi mohon maaf dengan segala hormat dan ini hanya sebutan saja, apakah tukang becak harus memaksakan diri membeli mobil innova atau camry,” kata Emrus.
Emrus mengungkapkan, sebagian nitizen atau sosial media seolah-olah menggeneralisasikan bahwa gaya hidup hedon itu adalah perilaku koruptif, dan hal itu sangat prematur dan berbahaya.
“Definisi hedonisne ini harus diredefinisikan, sehingga teman-teman pengguna sosial media jangan terlalu menggeneralisasikan, tetapi juga memiliki rasa tanggungjawab untuk melakuan check and ricek sebelum disampaikan ke ruang publik seperti yang dilakukan selama ini oleh media arus utama,” kata Emrus.
Artikel Terkait
Istri Kerap Flexing, Harta Kepala Kantor BPN Jaktim Sudarman Harja Saputra Disorot Netizen
Ternyata Istri Kepala BPN Jakarta Timur Seorang Model dan Dokter
BLACKPINK Guncang Jakarta di Hari Pertama BORN PINK, 75.000 BLINK Indonesia Histeria