Sugawa.id - FlipFlopTV akan jadi layanan daring yang dikemas secara kolaboratif dan inovatif dengan mengedepankan nilai-nilai positif serta menggaungkan keberagaman konten lokal Indonesia. Layanan aplikasi ini mulai diluncurkan di Yogyakarta, Rabu (21/12/2022).
Presiden Direktur FlipFlop TV, Ricardo Tobing menyebutkan pihaknya berharap dengan kehadiran FlipFlopTV, para sineas lokal akan terus berkarya tanpa batas dalam menghasilkan tayangan yang berkualitas tinggi, positif, serta relevan bagi masyarakat Indonesia.
Dia mengatakan pihaknya sengaja melaunching FlipFlopTV di Yogyakarta karena Yogya dikenal sebagai gudangnya para seniman dan Sinaes yang karya-karyanya sudah dikenal secara luas. “Dari sisi sejarahnya, Kota Yogyakarta merupakan kota dimana Indonesia memulai perjalanan sejarah bangsa sebagai bangsa yang merdeka. Mengacu pada hal itu, maka kami pun akan memulai langkah pertama kami di kota bersejarah ini,” tutur Presiden Direktur dan Founder FlipFlopTV ini.
Dalam kesempatan ini, tambah Ricardo, bertepatan dengan Hari Ibu, FlipFlopTV sengaja mengangkat tema terkait dengan anak dan sengaja melaunching film yang berjudul “Siapa Takut!”.
Sementara Sutradara Hanung Bramantyo berharap dengan kehadiran FlipFlopTV dapat mengangkat harkat hidup para sinaes lokal di Indonesia. Sebab dengan hadirnya aplikasi ini, membuat para sinaes muda maupun daerah mampu menjual karya-karyanya ke publik.
“Senang sekali dengan kehadiran FlipFlopTV ini semoga dapat menampung karya-karya seniman muda dan daerah berupa film-film pendek atau series-series yang mungkin selama ini tak bisa diterima platform yang besar. Karena itu saya berharap, FlipFlopTV ini tak sekadar hadir satu dua tahun atau sepuluh tahun, tapi FlipFlopTV bisa ada selamanya,” tutur Hanung di sela-sela acara peluncuran FlipFlopTV.
Pria kelahiran 1 Oktober 1975 ini menyatakan selama ini sinaes yang ada di kota-kota kecil juga kurang mendapatkan ruang untuk berkarya, dengan hadirnya FlipFlopTV diharapkan dapat menjadi wadah untuk menyalurkan karya-karyanya.
“Tak hanya itu, yang menarik dari FlipFlopTV ini, membuat film maker-film maker itu merasa nyaman menghasilkan karya mereka. Karena film mereka tidak dibeli secara penuh (100 %) oleh kanal tersebut, namun mereka tetap memiliki haknya terhadap IP tersebut. Sebab yang namanya kreator itu kan hanya bisa bekerja dengan membuat film, seperti saya keahlian saya dan pekerjaan saya masa tidak bisa diwariskan kepada anak-anak saya? Harusnya kan bisa diwariskan. Saya berharap FlipFlopTV menjadi satu kanal yang cukup ramah terhadap IP-IP tersebut sehingga film maker-film maker, terutama yang ada di luar kota-kota besar seperti Palu, Makassar atau Timika segala macam punya tempat menjual karya-karya mereka,” tutur peraih piala Citra untuk kategori Sutradara Terbaik FFI tahun 2005 dan 2007 ini.
Sementara itu aktris, penulis, produser, dan sutradara Indonesia, Djenar Maesa Ayu mengaku senang sekali bisa ada bersama FlipFlopTV. “Bagi saya, kehadiran FlipFlopTV ini mengesankan sih, saya senang sekali bisa berada di sini.,” kata Maesa Ayu.
Peraih penghargaan sebagai Sutradara Terbaik di FFI 2009 ini menyatakan sangat suka dengan program-program yang ditawarkan aplikasi FlipFlopTV ini. “Karena selain memberi ruang bagi para kreator-kreator untuk menghasilkan karya sesuai dengan visi dan misi mereka di budaya, ada juga program dimana FlipFlop mau mendanai sehingga bisa dibicarakan juga soal IP atau jangka waktu kepemilikannya,” tutur peraih Golden Durian (Best Asian Film) di Salamindanaw Asian Film Festival 2019 ini.
Maesa berharap FlipFlopTV bisa diterima oleh masyarakat Indonesia dan tetap konsisten dengan cita-cita yang digaungkan mereka.
Sebelumnya Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diwakili Wakil Gubernur DIY Paku Alam X menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Yogyakarta menyambut baik kehadiran FlipFlopTV sebagai wadah bagi para seniman untuk berkreasi. “Kami sebagai pemerintah daerah menyambut baik kehadiran FlipFlopTV sebagai wadah para sinaes Yogyakarta dan nasional untuk menghasilkan karya-karya terbaiknya,” kata Paku Alam X.
Dikatakan, pandemi Covid 19 yang melanda dunia secara global telah menyebabkan proses kreatif dan produksi perfilman terganggu. “Bahkan dalam masa pandemi ini, kita tidak bisa menampilkan pentas seni, baik untuk pagelaran maupun sabagai ajang-ajang promosi bagi Yogyakarta. Kehadiran FlipFlop TV ini semoga bisa menjadi wadah bagi para seniman dan sinaes menghasilkan karya-karya terbaiknya,” kata Paku Alam X. (wib)