Wamentan Harvick Hasnul Qolbi mengungkapkan kelangkaan minyak goreng di tanah air seharusnya tidak terjadi. (foto: sugawa.id)
Sugawa.id - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengungkapkan kelangkaan minyak goreng di tanah air seharusnya tidak terjadi. Karena berdasarkan data, kebutuhan minyak goreng nasional berada diangka kurang lebih 5,9 juta ton. Sedangkan produksinya mencapai 6,7 juta ton.
"Berarti surplus sebenarnya, itu pun 20 persen dari total CPO (crude palm oil atau minyak sawit mentah) kita. Harusnya, dengan perhitungan seperti itu, kelangkaan tidak terjadi," kata Harvick kepada wartawan di Pasar Agung, Sukmajaya, Kota depok, Rabu (16/3/2022).
Akan tetapi, kata Harvick, kelangkaan minyak goreng terjadi lantaran adanya pergerakan internasional terhadap harga bahan pokok minyak sawit yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, seharusnya ada kiat-kiat dari pemerintah agar para pengusaha perkebunan swasta maupun pemerintah bisa bersinergi dalam menyikapi persoalan.
Presiden pun, sambungnya, telah menitipkan pesan untuk disampaikan kepada masyarakat agar berprasangka baik terhadap pemerintah.
"Pemerintah tidak pernah ada keinginan mempersulit, cuma memang kita harus bekerjasama dengan para stakeholder, para pengusaha, perkebunan sawit, distributor, dan juga pedagang agar tidak ada penimbunan," ujarnya.
Pemkot depok Diminta Mengawasi
Ia meminta Pemerintah Kota depok melalui Wakil Wali Kota depok Imam Budi Hartono yang mendampinginya saat operasi pasar, untuk mengawasi polemik yang terjadi.
"Tadi saya sampaikan ke Pak Wakil secara khusus agar diawasi distribusinya. Para pedagangnya juga jangan sampai ada penimbunan Pak Wakil," imbuh Harvick sembari melirik ke Imam Budi Hartono. (ter)