• Kamis, 28 September 2023

Waspada Juice Jacking! Kejahatan Siber Meretas Data Pribadi, Ini Modus dan Cara Menghindarinya

- Jumat, 28 Juli 2023 | 00:19 WIB
Ilustrasi-Mengenal modus kejahatan siber juice jacking yang dapat meretas isi smartphone.  (Freepik )
Ilustrasi-Mengenal modus kejahatan siber juice jacking yang dapat meretas isi smartphone. (Freepik )

SUGAWA.ID - Istilah juice jacking mungkin masih terdengar asing di telinga sebagian besar orang. Namun ternyata istilah ini sudah diperkenalkan di Konferensi Hacker Internasional, Defense Readiness Condition (DEFCON) sejak tahun 2011 lalu.

Juice jacking adalah sebuah kejahatan siber dengan meretas data pribadi korban, di mana serangan keamanan melibatkan pengisian daya perangkat elektronik, seperti smartphone atau tablet, melalui port USB (kabel data).

Dalam menjalankan aksinya pelaku kejahatan juice jacking akan menggunakan port Universal Serial Bus (USB) atau kabel data yang telah diinfeksi malware dan diletakkan pada fasilitas pengisian daya gratis di tempat umum.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 22 Penyakit dan Layanan Kesehatan yang Tidak Ditanggung BPJS, Simak Selengkapnya di Sini

Biasanya para pelaku kejahatan juice jacking melakukan aksinya pada tempat fasilitas pengisian daya gratis seperti bandara, stasiun, pelabuhan, restoran hingga di pusat perbelanjaan.

Sebagaimana yang umum diketahui, koneksi dengan menggunakan kabel USB bukan hanya bisa dipakai untuk mengisi daya saja, melainkan juga dapat digunakan untuk melakukan transfer data.

Sehingga pada saat pengguna menghubungkan ponselnya ke koneksi USB yang telah terinfeksi malware maka seluruh data pribadi korban yang ada di smartphone atau perangkat elektronik lainnya akan diretas oleh pelaku kejahatan.

Baca Juga: Manchester City Menang Tipis di Laga Pramusim Kontra Bayern Munchen, Berikut Ulasannya

Tidak hanya data informasi pribadi seperti kata sandi dan foto saja yang dapat diretas. Namun pelaku kejahatan juice jacking juga dapat menguras isi rekening korban dengan akses data yang telah dimiliki.

Selain mentransfer virus malware ke dalam smartphone, pelaku kejahatan siber ini juga dapat mengirim virus ransomware, yang dapat mengunci perangkat korban sampai korban membayar biaya tebusan, atau spyware yang memungkinkan pelaku untuk memantau aktivitas korbannya.

Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari modus kejahatan siber ini:

Baca Juga: Terkait Perpres Jokowi Soal Media Massa, Ini Peringatan Google Asia Pasifif kepada Pemerintah Indonesia

1. Selalu gunakan charger pribadi untuk melakukan pengisian daya di manapun.

2. Hindari mengisi daya melalui port USB. Mengisi daya sebaiknya dilakukan lewat stopkontak menggunakan adapter charger.

3. Menggunakan power bank untuk mengisi daya ketika berada di tempat umum.

Halaman:

Editor: Kevin Imanuel

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X