Sugawa.id - Kecerdasan buatan terus berkembang. Di sisi lain, Kemunculan ChatGPT baru-baru ini menuai polemik. ChatGPT dianggap mendukung plagiasi hingga membuat orang-orang malas berpikir kreatif.
Alhasil, sejumlah sekolah di Amerika Serikat hingga Prancis melarang penggunaan ChatGPT.
Ketika perdebatan ChatGPT belum usai, Google meluncurkan layanan chatbot Bard.Chatbot ini menghadirkan lebih banyak kecerdasan buatan untuk mesin pencari.
Baca Juga: Kabar Baik, Google Siapkan Teknologi Pelacak Ponsel dalam Kondisi Mati . Ini Keunggulannya
Bard juga menjadi jurus Google untuk menghadapi pesaingnya, Microsoft, yang juga sedang mengembangkan kecerdasan buatan.
Google telah memperkenalkan Bard, sebuah aplikasi percakapan yang bisa membantu penggunanya.
Aplikasi ini masih dalam tahap uji coba dan mengumpulkan umpan balik dari para pengguna.
Di tengah persaingan yang sangat ketat antara perusahaan teknologi ternama, Google akan menanbahkan fitur AI ke mesin pencarinya.
Dengan penambahan fitur baru ini, nantinya mesin pencari Google bisa mensintesis materi untuk pertanyaan kompleks.
Google akan menyajikan teks yang ada di website lain untuk menjawab pertanyaan pengguna. Kendati demikian, Google belum mengungkapkan kapan fitur baru itu akan dirilis.
Baca Juga: Dukung TikToker Bima Yudho, Netizen Ramai-Ramai Beberkan Ini Terkait Infrastruktur Lampung
Gebrakan Google ini juga sebagai jawaban atas kemajuan Microsoft yang telah menanamkan kemampuan OpenAI untuk Bing.
Belum ada penjelasan mengenai perbedaan antara Bard dan ChatGPT yang dikembangkan OpenAI.