Sugawa.id - Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) adalah limbah hasil pembakaran batu bara yang masuk kategori limbah berbahaya jika dibiarkan begitu saja.
Namun sebenarnya limbah Fly Ash dan Bottom Ash ini masih punya nilai ekonomi cukup tinggi, hanya saja penggunaan harus diolah terlebih dahulu. Saat ini Limbah FABA mulai dimanfaatkan sebagai bahan alternatif untuk pembuatan semen, batako, mortar ataupun beton precast.
PT PLN (Persero) sebagai salah satu penghasil FABA, melalui kegiatan pembakaran PLTUnya, kini banyak memanfaatkan limbah ini untuk keperluan produksi bahan material seperti yang disebutkan tadi. Bahkan sekarang limbah Fly Ash dan Bottom Ash sudah digunakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk membangun tanggul sementara di sepanjang pesisir pantai utara (Pantura) Jawa.
Baca Juga: Kepala Desa Bantah Jayabaya Serobot Tanah Warga, Laporan ke Polda Salah Alamat
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sendiri sudah mengikat kerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk memanfaatkan sisa-sisa pembakaran batu bara atau Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Ganjar mengapresiasi langkah PLN membantu Pemprov Jateng membangun tanggul sementara. Inisiatif ini mampu membantu mencegah abrasi pantai yang jadi tantangan Jawa Tengah dalam beberapa waktu terakhir.
"Kolaborasi antara pemerintah daerah dan BUMN dalam mengatasi penurunan permukaan tanah di pantai utara menjadi sangat strategis. Kami di Pemprov secara konsisten hadir menggandeng banyak pihak untuk bisa menyelesaikan persoalan ini bersama," ujar Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah dua periode ini menambahkan, Pantura Jawa merupakan salah satu jalur penting penopang pergerakan perekonomian nasional. Untuk itu, Ganjar mengajak semua pihak menjaga kelestarian pantura secara komperhensif.
Sementara Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, pihaknya mendukung penuh upaya Gubernur Jawa Tengah ini memperbaiki infrastruktur pesisir Pantura Jawa. Salah satu dukungan PLN adalah memasok kebutuhan bahan baku pembuatan tanggul sementara menggunakan sisa abu pembakaran batu bara di PLTU.
Ia menambahkan, selama ini PLN mengolah sisa abu pembakaran menjadi bahan baku bangunan. Hasil uji KLHK, FABA aman digunakan sehingga kemudian PLN semakin masif menggunakannya untuk keperluan infrastruktur masyarakat.
Baca Juga: Formula E Tak Lagi Pakai Sirkuit Warisan Anies, Dwi Rio: Silakan Asal Tak Gunakan APBD DKI
Khususnya di Jawa Tengah, Darmawan menjelaskan PLN mengoperasikan PLTU Tanjung Jati B di Jepara, PLTU Rembang dan PLTU Adipala di Cilacap. PLTU Tanjung Jati B dan mampu menghasilkan FABA sebesar 359.000 ton per tahun, sementara PLTU Rembang menghasilkan 67.000 ton per tahun dan PLTU Adipala sebanyak 80.000 ton.
"Kami berkomitmen mendukung langkah pak Gubernur Jawa Tengah untuk bisa bergerak cepat mengatasi penurunan tanah di pesisir Pantura Jawa. Kebetulan, PLN memiliki FABA yang terbukti aman sebagai bahan baku tanggul sementara," ujar Darmawan.
Artikel Terkait
Kebun Binatang Ueno Tokyo Kembalikan Panda Raksasa Pembiakan Mereka ke China, Ini Alasannya
Gerhana Matahari Ningaloo akan Kunjungi Bumi 20 April 2023, Bisa Dilihat dari Indonesia Loh
Benarkah Aplikasi Pesan Instan WhatsApps Versi Desktop Bisa Mempermudah Pekerjaan?
Yamaha Coba Perangkat Unik di Tes Pramusim Motogp Portugal
Korea Kembangkan Chip PIM Ultra Cepat untuk Layanan Artificial Intelligence