SUGAWA.ID - Dari tahun ke tahun, kasus penderita kanker terus meningkat. Jika pada tahun 1990, jumlah penderita kanker di dunia hanya 1,82 juta pada tahun 2019 telah meningkat jadi 3,26 juta.
Selain itu kematian akibat kanker pada mereka yang berusia 30 hingga 40-an atau lebih muda juga mengalami peningkatan sebesar 27% dan lebih dari satu juta orang di bawah usia 50 tahun meninggal akibat kanker.
Penelitian terbaru yang dilakukan Universitas Edinburgh Skotlandia dan Fakultas Kedokteran Universitas Zhejiang Tiongkok menunjukkan dalam skala global dan faktor risiko kanker pada orang dewasa muda kini kian meningkat akibat pola makan yang buruk, mengonsumsi alkohol dan tembakau, kurangnya aktivitas fisik dan obesitas.
Baca Juga: Akun Youtube DPR RI Diretas dan Disusupi Video Iklan Judi Online. Ini Kata Bareskrim Polri
“Sejak tahun 1990, kematian akibat kanker dini sudah meningkat secara signifikan. Karena itu perlu gaya hidup dan pola makan sehat, pembatasan konsumsi tembakau dan alkohol, serta aktivitas luar ruangan yang tepat untuk dapat mengurangi risiko kanker dini," ujar penelitian tersebut seperti dikutip Guardian, Rabu, 6 September 2023.
"Pada tahun 2019, diagnosis kanker baru pada kelompok usia di bawah 50 tahun berjumlah 3,26 juta, meningkat sebesar 79% dibandingkan angka pada tahun 1990. Kanker payudara menyumbang kasus kematian terbesar, masing-masing sebesar 13,7 dan 3,5 untuk setiap 100.000 populasi dunia,” kata penelitian itu
Kasus kanker tenggorokan dan prostat juga meningkat antara tahun 1990 dan 2019, dengan perkiraan perubahan persentase tahunan masing-masing sebesar 2,28% dan 2,23%. Di sisi lain, kasus kanker hati turun sekitar 2,88% per tahun. Sementara 1,06 juta penduduk berusia di bawah 50 tahun meninggal akibat kanker pada tahun 2019, meningkat 27% dibandingkan angka pada tahun 1990.
Kasus tertinggi kanker dini pada tahun 2019 terjadi di Amerika Utara, Oseania, dan Eropa Barat. Negara-negara berpendapatan rendah dan menengah juga terkena dampak dengan tingkat kematian tertinggi pada kelompok usia di bawah 50 tahun terjadi di Oseania, Eropa Timur, dan Asia Tengah. Di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, kanker mempunyai dampak yang jauh lebih besar terhadap perempuan dibandingkan laki-laki.
Faktor genetik kemungkinan besar punya peran besar, namun pola makan daging merah, garam, rendahnya konsumsi buah dan susu, serta penggunaan alkohol dan tembakau, merupakan faktor risiko utama terjadinya kanker bagi mereka yang berusia di bawah 50 tahun. Hal ini ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik, kelebihan berat badan, dan faktor penyebab gula darah tinggi.
Manajer informasi kesehatan senior di Cancer Research UK, Dr Claire Knight mengatakan belum jelas apa yang mendorong tren ini.
Baca Juga: Terkait Pemanggilan KPK atas Muhaimin Iskandar, Ini Pendapat Mahfud MD
“Betapapun mengkhawatirkan, kanker pada dasarnya merupakan penyakit usia lanjut, dengan sebagian besar kasus kanker baru didiagnosis ketika pasien berusia 50 tahun ke atas. Kami memerlukan lebih banyak penelitian untuk memeriksa penyebab kanker dini, seperti penelitian BCAN-RAY kami yang mencari cara baru untuk mengidentifikasi wanita muda yang berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara,” ujarnya.
Dia mengatakan jika memang masyarakat khawatir dengan risiko kanker maka sebaiknya mereka mulai mengurangi rokok, menjaga pola makan seimbang, banyak berolahraga, dan berusaha berjemur di sinar matahari. ***
Artikel Terkait
Waspada Juice Jacking! Kejahatan Siber Meretas Data Pribadi, Ini Modus dan Cara Menghindarinya
Suhu Lautan Florida Kian Panas, Ini yang Akan Terjadi Pada Terumbu Karang di Sana
Waspada! Fenomena Brain Drain Ancaman Nyata Bagi Negara Berkembang, Simak Penjelasannya
Fenomena UFO, 40 Persen Orang Amerika Percaya Kehadiran Sang Makhluk Asing. Ada yang Jadi Ide Bisnis Juga
Wow, Varian Baru Covid 19 Ditemukan di Israel, Amerika dan Denmark. Ini Penjelasan Para Ahli
Mengenal Nessie, Monster Loch Ness Makhluk Misterius yang Hebohkan Skotlandia
Fenomena Langka Super Blue Moon, ini Waktu Terlihat di Langit Indonesia