SUGAWA.ID - Situasi Tepi Barat bergejolak setelah dua orang Israel dibunuh oleh seorang pria bersenjata asal Palestina di selatan Nablus di Tepi Barat, Sabtu 19 Agustus 2023. Pasukan Israel pun segera melakukan pemburuan terhadap pelaku penembakan warga sipil tersebut.
Aksi penembakan terhadap dua warga Israel itu, diduga merupakan aksi balasan setelah seorang pria Palestina ditembak mati oleh pasukan Israel. Layanan ambulans Israel mengatakan seorang pria berusia 60 tahun dan putranya 29 tahun tewas ditembak di desa Huwara, Palestina. Paramedis mengatakan kedua orang itu dieksekusi di dalam tempat cuci mobil.
"Keduanya tidak sadarkan diri dan mengalami luka tembak di tubuh mereka," kata juru bicara layanan ambulans.
Baca Juga: MU Tampil Memble Lawan Tottenham Hotspurs, Begini Kritik Dua Legenda Setan Merah
Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee seperti dilansir Al Jazeera, Minggu 20 Agustus 2023, membenarkan peristiwa penembakan dua orang Israel tersebut dan serangan itu diduga dilakukan teroris yang menarget sejumlah warga Israel di Huwara. Militer Israel saat ini masih melacak tersangka dan telah mendirikan pos pemeriksaan di daerah tersebut.
Perdana Menteri Israel mengutuk aksi penembakan itu dan mengatakan pasukan keamanan akan menggandakan upaya mereka untuk menangkap si pembunuh dan menyelesaikan perhitungan dengannya seperti yang telah mereka (Israel –Red) lakukan kepada semua pelaku pembunuhan warga Israel sebelumnya.
Sementara kantor berita resmi Palestina Wafa melaporkan tentara Israel telah menutup pintu masuk utama ke Kota Nablus di Tepi Barat utara, dan tentara memaksa menutup bisnis penduduk di sana untuk mencari tersangka.
“Di daerah itu, telah ada kehadiran militer secara intensif selama setahun terakhir. Huwara sudah menjadi titik ketegangan. Kami telah melihat, sebulan yang lalu, pemukim Israel mengamuk di Huwara pada malam hari, membakar rumah-rumah warga Palestina,” kata Wafa dalam laporannya, Minggu 20 Agustus 2023.
Juru bicara Hamas Abdul Latif al-Qanou mengungkapkan serangan tersebut merupakan "janji” berkelanjutan perlawanan untuk membela rakyat dan menanggapi kejahatan pendudukan Israel.
Seorang analis politik, Akiva Eldar mengatakan situasi Tepi Barat bergejolak selama 15 bulan terakhir dengan adanya peningkatan serangan Israel yang mematikan dan amukan pemukim Yahudi di desa-desa Palestina. Huwara telah menjadi tempat penyerangan oleh pemukim Israel dan pembalasan berupa serangan penembakan Palestina selama beberapa bulan terakhir.
“Huwara terletak di kawasan yang menyatukan orang-orang yang sebenarnya tidak saling menyukai. Di satu sisi, para pemukim melintasi Rute 60 dalam perjalanan mereka ke Israel dan Palestina menggunakan rute yang sama. Ini titik gesekan,” katanya.
Eldar mengatakan apa yang diinginkan oleh menteri pemerintah Israel seperti Bezalel Smotrich dan Itamar Ben Gvir agar warga Palestina keluar dari sana dan membuat hidup mereka begitu sengsara sehingga Israel tidak perlu membangun jalan pintas sebagai solusi untuk kekerasan.
Artikel Terkait
Kasus Pembakaran Al Quran Terjadi Lagi di Denmark, Demonstran Kepung Pusat Kedutaan Asing di Bagdad
Puluhan Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Afghanistan dan Pakistan, Ini Wilayah yang Terdampak
Tiga Wanita Mengaku Alami Pelecehan Seksual di Tahanan Polisi Greater Manchester, Ini Bukti yang Diungkap
Drone Ukraina Serang Gedung 50 Lantai di Kota Moskow, Tidak Ada Korban Jiwa
Rusia Klaim Berhasil Cegat Serangan 3 Drone Ukraina, Bandara di Kota Moskow Terpaksa Ditutup Sementara
Viral! Selebgram Penakluk Ketinggian Remi Lucidi Tewas Terjatuh dari Lantai 68, Ini Kronologinya
Kebakaran Hutan di Hawaii Tewaskan 67 Orang, Ribuan Warga Kehilangan Tempat Tinggal