SUGAWA.ID - Tiga orang wanita yang pernah ditahan oleh Polisi Greater Manchester (GMP) mengaku telah dilecehkan dan diperlakukan tidak manusiawi oleh lembaga hokum tersebut ketika mereka berurusan dengan hukum.
Pelecehan itu dituduhkan oleh ketiga wanita ketika mereka ditangkap dan digeladah oleh para Polisi Greater Manchester dalam sebuah perkara. Seorang diantara korban mengaku trauma dengan tindakan aparat tersebut.
Perempuan-perempuan ini mengaku diborgol ke belakang dan ketika berada di dalam sel, petugas Polisi Greater Manchester melepaskan jinsnya, memoton celana dalam serta melepaskan pakaian atas mereka kemudian meninggalkan mereka sendiri dengan bertelanjang dada dan semua itu terekam oleh CCTV. Demikian dilaporkan Sky News, Rabu, 25 Juli 2023.
Baca Juga: Tawaran Liverpool untuk Romeo Lavia Ditolak Southampton, Ini Pemain Alternatif Pilihan Klopp
Kirsty, salah satu korban mengaku digeledah dan pakaiannya dilucuti oleh para petugas. Sementara Maria (bukan nama sebenarnya) mengatakan dia digeledah ketika ditangkap dengan tuduhan memaki polisi setelah pasangannya ditahan karena dicurigai melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap dirinya.
Kemudian dirinya diborgol ke belakang dan dibawa ke sel oleh polisi kemudian dipaksa telungkup di kasur tipis dan petugas itu melepas celana jinsnya.
Pengakuan yang sama juga diakui oleh Zayna Iman, yang menuduh dia dibius dan dilecehkan secara seksual saat berada di tahananan Polisi Greater Manchester. Alih-alih memberikan perawatan medis kepada dirinya, Zayna mengatakan polisi itu malah melepas pakaiannya dan meninggalkannya dalam posisi telanjang di sana.
Baca Juga: Coach Indra Sjafri Ungkap Masih Belum Mendapatkan Sosok Pemain yang Ideal di Posisi ini
Kejadian bermula ketika polisi datang ke rumahnya tanggal 5 Februari 2021 dini hari untuk menangkapnya. Pada saat itu dia juga melawan dan menjatuhkan kacamata dari wajah seorang petugas wanita karena dirinya sedang mabuk kokain.
Maka dia pun dibawa dan ditahan di kantor polisi hingga Zayna percaya dirinya telah dilecehkan secara seksual.
Dugaannya itu didukung oleh catatan medis yang menunjukkan bukti adanya luka seksual. Dia juga telah melaporkan kasus ini kepada mantan pengawas Kepala GMP, Martin Harding, yang telah melihat rekaman yang tersedia dan mengatakan bahwa klaimnya dapat dipercaya. Sayangnya ada rekaman CCTV yang hilang terkait kasus dugaan pelecehan itu.
Baca Juga: Polsek Metro Pademangan Tangkap Komplotan Pengeroyokan Wartawan, Tersangkanya Ada Anak Kecil Juga
Harding mengatakan dia dapat melihat "ada salah" dalam kasus dugaan penggeledahan hingga tersangka ditelanjang dan tidak ada catatan mengapa tahanan itu diperlakukan demikian."Dia dibiarkan telungkup, ketika mereka menduga dia mengalami overdosis obat, jadi di mana tugas perawatannya?" kata Harding.
Pihak GMP sendiri belum bisa menjelaskan mengapa rekaman itu hilang. Namun lembaga itu mengatakan saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ada anggotanya yang melakukan kesalahan atau tindak pidana pemerkosaan seperti yang dituduhkan.
Artikel Terkait
Longsor di Rolling Hills Estates Los Angeles Sebabkan 12 Rumah Rusak Parah, Ini Kondisi Terkini Warganya
Korea Selatan dan NATO Sepakat Tingkatkan Kemitraan dan Perluas Cakupan Kerja Sama, Simak Selangkapnya di Sini
Ini Sosok Wanita yang Akhirnya Dibebaskan Setelah 53 Tahun Mendekam Dalam Penjara Akibat Pembunuhan
Sebanyak 300 Anak-Anak Tewas Dalam Pelarian ke Eropa dalam 6 Bulan Terakhir, Ini Komentar UNICEF
Gelombang Panas Terus Menerjang, Kekeringan dan Krisis Pangan Hantui Eropa. China Juga Alami Imbas
Kasus Pembakaran Al Quran Terjadi Lagi di Denmark, Demonstran Kepung Pusat Kedutaan Asing di Bagdad
Puluhan Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Afghanistan dan Pakistan, Ini Wilayah yang Terdampak