SUGAWA.ID- Korea Selatan dan NATO sepakat untuk meningkatkan kemitraan dengan memperluas cakupan kerja sama di bidang kontraterorisme, perlucutan senjata, dan pertahanan dunia maya ke teknologi baru dalam kecerdasan buatan, ruang angkasa, dan rudal.
Pada pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menekankan perlunya melembagakan kerangka untuk meningkatkan kerja sama dengan aliansi pimpinan AS tersebut.
“Tahun ini, saya datang untuk melembagakan kerangka kerja sama dengan membuat rencana kemitraan yang disesuaikan dengan individu dan membahas kerja sama dengan NATO di bidang intelijen militer dan pertahanan siber,” kata Yoon Suk Yeol seperti dilansir Korea Herald, Selasa (11/7/2023).
Dia juga mengatakan kerja sama yang erat antara anggota NATO dan negara-negara Indo-Pasifik tidak pernah sepenting ini. Dia menekankan bahwa keamanan wilayah Atlantik, India, dan Pasifik tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Dalam pertemuan tersebut, rencana kemitraan yang disesuaikan dengan individu ditandatangani untuk memperkuat kerja sama komprehensif antara Korea dan NATO di 11 bidang.
Bidang kerja sama itu termasuk dialog dan konsultasi; kerja sama kontraterorisme; perlucutan senjata dan non-proliferasi; teknologi baru; pertahanan dunia maya; pengembangan kapasitas dan interoperabilitas; kerja sama substantif untuk interoperabilitas; ilmu pengetahuan dan teknologi; perubahan iklim dan keamanan; perempuan, perdamaian dan keamanan; dan diplomasi publik.
Hubungan antara Korea Selatan dan NATO telah berkembang dari Program Kerja Sama Kemitraan Individu. Dokumen kerja sama pertama yang ditandatangani antara keduanya pada tahun 2012, menjadi Rencana Kemitraan yang Disesuaikan dengan Individu yang lebih maju.
“Kami menghargai kemitraan dengan Anda karena keamanan tidak bersifat regional, keamanan bersifat global,” kata Stoltenberg kepada Yoon pada pertemuan tersebut.
“Apa yang terjadi di Indo-Pasifik penting bagi Eropa dan apa yang terjadi di Eropa penting bagi Indo-Pasifik,” tambahnya.
Dia mengucapkan terima kasih kepada Yoon atas sikap tegasnya yang mengutuk invasi ilegal ke Ukraina dan menyuarakan keprihatinannya terkait program rudal nuklir Korea Utara.
Penandatanganan itu terjadi ketika aliansi militer antara 29 negara Eropa bersama dengan AS dan Kanada berupaya memperluas kerja samanya dengan negara-negara Asia-Pasifik termasuk Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Selandia Baru.
Para kepala negara dari negara-negara Asia-Pasifik tersebut telah diundang ke KTT tersebut sejak tahun lalu.
Artikel Terkait
Kemendag Pertemukan Pelaku Animasi Indonesia dan Korea Selatan
Meninggalnya Artis Korea Selatan Jung Chae Yull, Viral
Baru Tayang, Film Dream yang Dibintangi Park Seo Joon dan IU Langsung Top Box Office Korea Selatan
Puteri Bupati Pandeglang Dinikahi Youtuber Korea Selatan
Prospek Korea Selatan untuk Bergabung dengan G7 Semakin Kuat, Ini Komentar para Ahli
Presiden AS Joe Biden Memulai Kunjungan ke Tiga Negara sebelum KTT NATO, Ternyata Ini Misinya
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Bersama Istrinya Kim Keon Hee Berangkat ke Lituania untuk Hadiri KTT NATO