SUGAWA.ID-Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membantah terlibat dalam keputusan Turki untuk membebaskan lima komandan militer unit Azov neo Nazi Ukraina yang terkenal kejam.
Moskow menyebut langkah Ankara sebagai pelanggaran kesepakatan.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menolak untuk berbicara tentang motivasi keputusan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk menyerahkan para pemimpin Azov kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, selama kunjungan terakhir ke Turki pada hari Sabtu.
"Kami bukan bagian dari ini dan tidak dalam posisi, sungguh, untuk mengomentari apa yang Erdogan coba capai dengan itu," kata pejabat AS itu kepada media di pesawat Air Force One seperti dilansir rt.com, Senin (10/7/2023).
Warga Ukraina tersebut ditangkap oleh Rusia tahun lalu di Kota Mariupol dan diserahkan ke Turki sebagai bagian dari pertukaran tahanan dengan Ukraina.
Ketentuan kesepakatan menetapkan bahwa Ankara akan menahan mereka sampai konflik bersenjata di Ukraina selesai.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menduga bahwa Ankara telah melanggar komitmennya karena tekanan untuk menunjukkan solidaritas dengan NATO menjelang KTT para pemimpin minggu ini di Vilnius, Lituania.
Presiden Biden, yang berada di Inggris, menyatakan bahwa perilaku Erdogan mengungkapkan kelemahan yang dirasakan Presiden Rusia Vladimir Putin setelah pemberontakan yang dibatalkan bulan lalu oleh Evgeny Prigozhin, kepala perusahaan militer swasta Grup Wagner.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menyatakan bahwa Turki telah mempertahankan posisi ambivalen terkait konflik Ukraina sejak awal. "Ankara, misalnya, telah memasok beberapa persenjataan canggih ke Kyiv," katanya.
“Seberapa banyak ini terkait dengan Prigozhin versus seberapa banyak ini hanya terkait dengan pendekatan Erdogan terhadap konflik Ukraina secara besar-besaran, sulit bagi saya untuk mengatakannya,” tambah pejabat senior itu.
Moskow menganggap Azov sebagai kelompok teroris dan menuduh anggotanya melakukan kejahatan perang selama pertempuran untuk Mariupol.
Negara-negara Barat sebelumnya menganggap unit neo Nazi Ukraina sebagai ekstremis. Investigasi majalah TIME tahun 2021 merinci bagaimana perekrut Azov tidak merahasiakan politik neo Nazi ketika mereka menjangkau supremasi kulit putih dari seluruh dunia untuk menemukan anggota baru atau menginspirasi sekutu.
Artikel Terkait
Pasukan Ukraina Serang Dua Desa Perbatasan dengan Rusia
Mata-Mata AS Sebut Pelaku Bom Pipa Gas Nord Stream 2 Adalah Kelompok Pro Ukraina
Waduh, di Tengah Perang Rusia-Ukraina, Putin Dikhianati Orang Dekatnya
Pengadilan Internasional Terbitkan Surat Penangkapan Putin, Begini Respons Keras Rusia.
Viral, Bule Rusia Mengamuk Menyerang Pecalang Bali di Upacara Melasti, Ini Penyebabnya
Dukungan Barat ke Ukraina akan Menurun Tahun Depan, Ini Alasannya
Presiden Joe Biden Yakin China Belum Kirim Senjata ke Rusia
Lawan Ancaman Rusia, Negara-Negara Nordik Bentuk Pertahanan Udara Terpadu, Simak Penjelasannya!
Polandia Janji akan Pasok 14 Jet Tempur MiG 29 ke Ukraina, Zelenskyy Sangat Senang dan Sampaikan Ini
Bikin Heboh Lagi, Arnold Putra Nampang Bareng Tentara Ukraina, Jadi Sorotan Netizen Sampai Jurnalis CNN
Pertemuan Tsai Ing-wen dan DPR AS Buat Dukungan Terhadapnya Melemah, Ini Hasil Studinya
Pulang dari AS Ikut Jalur Penumpang, Menkeu Sri Mulyani Sidak Bea Cukai Bandara Soetta, Begini Hasilnya!
Mantan Anggota Pasukan Pelopor Taktis Wanita Afghanistan Minta Jaminan Menetap Permanen, Ini Respon Kongres AS
Waduh, Hacker Iran Sempat Ganggu Situs Pemilu AS 2020, Ini Kata Jenderal Siber Amerika
Joe Biden Umumkan AS akan Hancurkan Sisa Senjata Kimia pada Musim Gugur 2023, Ini Alasannya
AS Klaim Bantuan Jet Tempur F-16 akan Berdampak Signifikan bagi Ukraina Kalahkan Pasukan Rusia, Ini Alasannya
Korsel, AS dan Jepang Sepakat untuk Operasikan Sistem Berbagai Data Peringatan Rudal Korea Utara
Pemberontakan Grup Wagner di Rusia, Putin secara Politik Dinilai Lemah, Ini Komentar para Pemimpin Uni Eropa
Rusia Klaim Berhasil Bertahan terhadap Tekanan Sanksi Ekonomi dari Barat, Ini Kata Presiden Vladimir Putin
Presiden China Dikabarkan Telah Ingatkan Putin agar Tidak Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina, Ini Jawaban Rusia
Foto Penggeledahan Kantor Kepala Grup Wagner Evgeny Prigozhin Dirilis Media Rusia, Ini Rinciannya!
Menteri Keuangan AS Berkunjung ke Beijing, China Kirim Kapal Perang dan Pesawat Tempur ke Perbatasan Taiwan
PM Inggris Tidak Menganjurkan Penggunaan Amunisi Tandan AS di Ukraina, Ini Alasannya
Presiden Zelenskyy Bawa Pulang ke Ukraina Lima Bekas Komandan Garnisun di Mariupol dari Turki, Rusia Kecewa!
Presiden AS Joe Biden Memulai Kunjungan ke Tiga Negara sebelum KTT NATO, Ternyata Ini Misinya