SUGAWA.ID- Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak mengatakan Inggris tidak menganjurkan penggunaan bom curah atau amunisi tandan setelah Amerika Serikat (AS) setuju untuk mengirimnya ke Ukraina.
Presiden Joe Biden menghadapi kritik karena memasok amunisi tandan, yang dilarang oleh banyak sekutu karena rekam jejak amunisi tersebut membunuh dan melukai warga sipil.
PM Inggris Rishi Sunak mengatakan Inggris adalah salah satu dari 123 negara yang menandatangani konvensi yang melarang penggunaannya, dan akan terus berfokus pada penyediaan tank dan senjata jarak jauh untuk membantu perang melawan Rusia.
"Kami akan terus melakukan bagian kami untuk mendukung Ukraina melawan invasi ilegal dan tidak beralasan Rusia, tetapi kami telah melakukannya dengan menyediakan tank tempur berat dan senjata jarak jauh terbaru, dan mudah-mudahan semua negara dapat terus mendukung Ukraina," ujar PM Inggris Rishi Sunak, seperti dilansir Sky News, Sabtu (8/7/2023).
"Tindakan barbarisme Rusia menyebabkan jutaan orang menderita. Benar bahwa kita secara kolektif menentangnya," tambahnya.
Mengapa keputusan bom cluster kontroversial? Bom cluster meledak di udara dan melepaskan bom yang tersebar di area yang luas.
Baca Juga: Diminati Spurs, Ini Skenario yang Disiapkan MU Buat Sancho. Ada Opsi Barter dengan Harry Kane
Bom itu dapat membunuh tanpa pandang bulu dan beberapa amunisi yang lebih kecil dapat gagal meledak, menimbulkan risiko jangka panjang bagi warga sipil.
Presiden AS Joe Biden menyebutnya sebagai keputusan yang sulit tetapi mengatakan dia harus bertindak karena orang Ukraina kehabisan amunisi.
AS mengatakan Kyiv telah memberikan jaminan tidak akan menggunakan bom cluster di daerah perkotaan, tetapi beberapa sekutu NATO cenderung tidak nyaman dengan pasokan bom cluster tersebut.
Baca Juga: Diduga Pasangan Lesbian, Guru Ini Dituding Bawa Lari Siswanya. Ini Kata Polisi India
Konvensi Amunisi Curah melarang penggunaan atau penimbunan bom cluster karena efeknya yang membabi buta terhadap penduduk sipil, meskipun AS, Ukraina, dan Rusia bukan penandatangannya.
Moskow dan Kyiv sejauh ini telah menggunakan amunisi tandan dalam perang.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berterima kasih kepada AS atas paket bantuan pertahanan yang tepat waktu, luas, dan sangat dibutuhkan yang akan membawa Ukraina lebih dekat pada kemenangan atas musuh, dan demokrasi menuju kemenangan atas kediktatoran.
Artikel Terkait
Pasukan Ukraina Serang Dua Desa Perbatasan dengan Rusia
Mata-Mata AS Sebut Pelaku Bom Pipa Gas Nord Stream 2 Adalah Kelompok Pro Ukraina
Waduh, di Tengah Perang Rusia-Ukraina, Putin Dikhianati Orang Dekatnya
Viral karena Banyak Ulah, Visa on Arrival Turis Rusia akan Dicabut
Pengadilan Internasional Terbitkan Surat Penangkapan Putin, Begini Respons Keras Rusia.
Viral, Bule Rusia Mengamuk Menyerang Pecalang Bali di Upacara Melasti, Ini Penyebabnya
Dukungan Barat ke Ukraina akan Menurun Tahun Depan, Ini Alasannya
Presiden Joe Biden Yakin China Belum Kirim Senjata ke Rusia
Lawan Ancaman Rusia, Negara-Negara Nordik Bentuk Pertahanan Udara Terpadu, Simak Penjelasannya!
Polandia Janji akan Pasok 14 Jet Tempur MiG 29 ke Ukraina, Zelenskyy Sangat Senang dan Sampaikan Ini
Bikin Heboh Lagi, Arnold Putra Nampang Bareng Tentara Ukraina, Jadi Sorotan Netizen Sampai Jurnalis CNN
AS Klaim Bantuan Jet Tempur F-16 akan Berdampak Signifikan bagi Ukraina Kalahkan Pasukan Rusia, Ini Alasannya
Pemberontakan Grup Wagner di Rusia, Putin secara Politik Dinilai Lemah, Ini Komentar para Pemimpin Uni Eropa
Rusia Klaim Berhasil Bertahan terhadap Tekanan Sanksi Ekonomi dari Barat, Ini Kata Presiden Vladimir Putin
Presiden China Dikabarkan Telah Ingatkan Putin agar Tidak Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina, Ini Jawaban Rusia
Foto Penggeledahan Kantor Kepala Grup Wagner Evgeny Prigozhin Dirilis Media Rusia, Ini Rinciannya!