• Jumat, 29 September 2023

PM Inggris Tidak Menganjurkan Penggunaan Amunisi Tandan AS di Ukraina, Ini Alasannya

- Sabtu, 8 Juli 2023 | 21:40 WIB
Bom cluster atau amunisi tandan dapat  membunuh tanpa pandang bulu dan menimbulkan risiko jangka panjang bagi warga sipil. (Sky News)
Bom cluster atau amunisi tandan dapat membunuh tanpa pandang bulu dan menimbulkan risiko jangka panjang bagi warga sipil. (Sky News)

SUGAWA.ID- Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak mengatakan Inggris tidak menganjurkan penggunaan bom curah atau amunisi tandan setelah Amerika Serikat (AS) setuju untuk mengirimnya ke Ukraina.

Presiden Joe Biden menghadapi kritik karena memasok amunisi tandan, yang dilarang oleh banyak sekutu karena rekam jejak amunisi tersebut membunuh dan melukai warga sipil.

PM Inggris Rishi Sunak mengatakan Inggris adalah salah satu dari 123 negara yang menandatangani konvensi yang melarang penggunaannya, dan akan terus berfokus pada penyediaan tank dan senjata jarak jauh untuk membantu perang melawan Rusia.

Baca Juga: Menteri Keuangan AS Berkunjung ke Beijing, China Kirim Kapal Perang dan Pesawat Tempur ke Perbatasan Taiwan

"Kami akan terus melakukan bagian kami untuk mendukung Ukraina melawan invasi ilegal dan tidak beralasan Rusia, tetapi kami telah melakukannya dengan menyediakan tank tempur berat dan senjata jarak jauh terbaru, dan mudah-mudahan semua negara dapat terus mendukung Ukraina," ujar PM Inggris Rishi Sunak, seperti dilansir Sky News, Sabtu (8/7/2023).

"Tindakan barbarisme Rusia menyebabkan jutaan orang menderita. Benar bahwa kita secara kolektif menentangnya," tambahnya.

Mengapa keputusan bom cluster kontroversial? Bom cluster meledak di udara dan melepaskan bom yang tersebar di area yang luas.

Baca Juga: Diminati Spurs, Ini Skenario yang Disiapkan MU Buat Sancho. Ada Opsi Barter dengan Harry Kane

Bom itu dapat membunuh tanpa pandang bulu dan beberapa amunisi yang lebih kecil dapat gagal meledak, menimbulkan risiko jangka panjang bagi warga sipil.

Presiden AS Joe Biden menyebutnya sebagai keputusan yang sulit tetapi mengatakan dia harus bertindak karena orang Ukraina kehabisan amunisi.

AS mengatakan Kyiv telah memberikan jaminan tidak akan menggunakan bom cluster di daerah perkotaan, tetapi beberapa sekutu NATO cenderung tidak nyaman dengan pasokan bom cluster tersebut.

Baca Juga: Diduga Pasangan Lesbian, Guru Ini Dituding Bawa Lari Siswanya. Ini Kata Polisi India

Konvensi Amunisi Curah melarang penggunaan atau penimbunan bom cluster karena efeknya yang membabi buta terhadap penduduk sipil, meskipun AS, Ukraina, dan Rusia bukan penandatangannya.

Moskow dan Kyiv sejauh ini telah menggunakan amunisi tandan dalam perang.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berterima kasih kepada AS atas paket bantuan pertahanan yang tepat waktu, luas, dan sangat dibutuhkan yang akan membawa Ukraina lebih dekat pada kemenangan atas musuh, dan demokrasi menuju kemenangan atas kediktatoran.

Halaman:

Editor: Kevin Imanuel

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X