SUGAWA.ID-Rusia mengklaim berhasil bertahan terhadap tekanan sanksi ekonomi yang dilakukan secara sepihak oleh negara-negara barat berkaitan dengan invansi di Ukraina.
Rusia menjadi sasaran negara-negara barat yang mempersiapkan Ukraina untuk bermusuhan dengan Rusia, kemudian menampar Moskow dengan sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada pada pertemuan internasional tingkat tinggi, bahawa Rusia berhasil menahan tekanan negara-negara barat.
“Untuk waktu yang sangat lama, pasukan asing mengimplementasikan proyek di perbatasan kami, yang mengubah tetangga kami Ukraina menjadi negara yang bermusuhan secara de facto, anti-Rusia. Mereka memompanya dengan senjata selama delapan tahun, menutup mata terhadap agresi terhadap warga sipil di Donbass, dan memupuk ideologi neo-Nazi,” jelas Vladimir Putin pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), seperti dilansir rt.com, Selasa (4/7/2023).
"Sekarang pemain yang sama telah menggabungkan sejumlah sanksi ekonomi ilegal dan sepihak yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia. Tujuan dari perang hibrida ini adalah untuk melemahkan negara secara ekonomi selain mengancam keamanannya," tambahnya.
“Rusia dengan percaya diri bertahan dan akan terus menahan tekanan, sanksi, dan provokasi asing. Dalam keadaan seperti ini, negara kita terus berkembang dengan mantap,” katanya.
Putin berbicara selama pertemuan virtual para pemimpin Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), sebuah forum ekonomi dan keamanan Eurasia, di mana Rusia adalah salah satu anggota pendirinya.
"SCO menangani berbagai masalah global, termasuk degradasi sistem keamanan internasional, meningkatnya risiko krisis ekonomi dan keuangan baru di tengah akumulasi utang yang tidak terkendali oleh negara-negara maju, keretakan sosial dan pertumbuhan kemiskinan, serta memburuknya pangan dan keamanan lingkungan,” tutur Putin.
Dia menyambut baik pengaruh blok yang tumbuh dalam urusan global dan reputasi di komunitas dunia.
"Fakta bahwa negara-negara lain menjalin hubungan persahabatan dengan SCO, dengan mendaftar untuk bergabung, membuktikan hal ini. Iran diatur untuk menjadi anggota penuh kesembilan organisasi di kemudian hari," tutup kaPutin.***
Artikel Terkait
Waduh, di Tengah Perang Rusia-Ukraina, Putin Dikhianati Orang Dekatnya
Pengadilan Internasional Terbitkan Surat Penangkapan Putin, Begini Respons Keras Rusia.
Presiden AS Joe Biden Dukung ICC Terkait Surat Perintah Penangkapan Vladimir Putin
Pemberontakan Grup Wagner di Rusia, Putin secara Politik Dinilai Lemah, Ini Komentar para Pemimpin Uni Eropa