• Kamis, 28 September 2023

Peluncuran Satelit Mata-Mata Korea Utara Gagal dan Jatuh ke Laut, Ternyata Ini Penyebabnya

- Rabu, 31 Mei 2023 | 14:55 WIB
Komponen proyektil yang diluncurkan oleh Korea Utara, Rabu (31/5/2023). Komponen tersebut  ditemukan di perairan sekitar 200 kilometer barat Pulau Eocheong, sekitar 60 kilometer barat daya Gunsan, Provinsi Jeolla Utara.  (Korea Times)
Komponen proyektil yang diluncurkan oleh Korea Utara, Rabu (31/5/2023). Komponen tersebut ditemukan di perairan sekitar 200 kilometer barat Pulau Eocheong, sekitar 60 kilometer barat daya Gunsan, Provinsi Jeolla Utara. (Korea Times)

Sugawa.id- Korea Utara meluncurkan kendaraan peluncuran ruang angkasa, Rabu (31/5/2023), tetapi jatuh ke Laut Barat setelah mengalami penerbangan yang tidak normal.

Kegagalan pelunuran satelit mata-mata tersebut langsung diakui oleh Korea Utara. Pyongyang berjanji untuk melakukan peluncuran kedua dalam waktu dekat.

Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS), mereka mendeteksi sebuah proyektil yang diluncurkan dari Tongchang-ri di Provinsi Pyongan Utara pada pukul 6:29 pagi waktu setempat.

Baca Juga: Rampungkan SUTT 150 Kilovolt, PLN Optimistis Dorong Ekonomi Jawa Timur. Ini Alasannya

Proyektil tersebut  jatuh ke perairan sekitar 200 kilometer barat pulau Eocheong di barat daya Korea Selatan, sekiar 60 kilometer barat daya Gunsan, Provinsi Jeolla Utara.

JCS mengatakan proyektil jatuh ke perairan setelah penerbangan yang tidak normal dan militer Korea Selatan mengambil beberapa bagian dari kendaraan Korea Utara, termasuk penghubung antara tahap pertama dan kedua dari roket tersebut.

Sekitar dua setengah jam kemudian, setelah peluncuran, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah Korut mengonfirmasi bahwa mereka telah meluncurkan roket Chollima-1 baru yang membawa satelit pengintaian militer, Malligyong-1, dan roket tersebut jatuh ke laut.

Baca Juga: Sindikat Layanan Streaming Liga Primier Illegal Divonis 11 Tahun, Bisa Raup Keuntungan Segini

Jatuhnya roket tersebut disebabkan oleh kehilangan daya dorong karena start yang tidak normal dari mesin tahap kedua setelah pemisahan tahap pertama selama penerbangan normal.
=
Mengutip juru bicara Administrasi Pengembangan Kedirgantaraan Nasional Korea Utara, KCNA mengatakan kegagalan itu disebabkan rendahnya keandalan dan stabilitas sistem mesin tipe baru yang diterapkan pada roket pembawa Chollima-1 dan karakter bahan bakar yang tidak stabil yang digunakan.

Administrasi kedirgantaraan akan melakukan peluncuran kedua secepat mungkin setelah menyelidiki cacat yang terungkap dalam peluncuran tersebut.

Baca Juga: Jangan Diam, Ini 7 Hal yang Dapat Dilakukan oleh Korban Pemerkosaan Agar Pelaku Diproses Hukum

“Kemungkinan Korut akan melakukan peluncuran kedua sebelum 11 Juni, yang merupakan periode waktu pemberitahuan sebelumnya yang dibuat awal pekan ini,” kata Hong Min, peneliti senior di Korea Institute for National Unification.

Pada hari Senin, Korea Utara memberi tahu Jepang tentang rencananya untuk menempatkan satelit pengintai militer pertamanya di orbit geosinkron antara 31 Mei dan 11 Juni.

"Salah satu kegagalannya adalah tahap pemisahan roket. Kemungkinan besar Korut telah menyiapkan sejumlah kendaraan peluncuran cadangan, mengingat rezim tersebut telah menguji beberapa kendaraan peluncuran untuk rudal balistik antarbenua," tambah Hong.

Baca Juga: Mahfud MD Blak-Blakan Akui Ada Pejabat Bekingi Mafia, Rafael Alun Trisambodo Ikut Disebut

Halaman:

Editor: Kevin Imanuel

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X