Puluhan Tewas dan Ratusan Orang Terluka Akibat Bentrok di Sudan

- Minggu, 16 April 2023 | 16:40 WIB
Kondisi di Sudan pasca bentrok (somoynews.tv)
Kondisi di Sudan pasca bentrok (somoynews.tv)

Sugawa.id - Lebih dari 50 orang dinyatakan tewas dan 600 orang lainnya terluka akibat pertempuran antara pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) dengan angkatan darat negara. Kedua kubu saling mengklaim tuduhan terkait pertumpahan darah di negara yang mencoba keluar dari krisis ekonomi tersebut.

Menurut laporan Komite Pusat Kesehatan Sudan, setidaknya 56 orang dinyatakan tewas dan 595 lainnya mengalami luka-luka pada Minggu (16/4/2023) pagi.

Sementara Sindikat Dokter Sudan belum memastikan jumlah korban jiwa, namun mereka mengklai ada korban warga sipil yang jatuh dalam peristiwa itu dan korban-korban itu ada di bebergai negara bagian.

Baca Juga: Kabar Baik, Google Siapkan Teknologi Pelacak Ponsel dalam Kondisi Mati . Ini Keunggulannya

"Ada banyak korban yang tak terhitung di berbagai bagian negara.

Dan jumlah korban bisa terus bertambah,” ujar Sindikat Dokter Sudah seperti dikutip RT.Com, Minggu (14/4/2023).

Perselisihan antara para militer RSF dan tentara Sudan tersebut meletus dalam pertumpahan darah dimulai abtu pagi, dimana tembakan dan ledakan terdengar di seluruh ibu kota sepanjang siang hingga malam hari. Kedua belah pihak menggunakan kendaraan lapis baja dan truk pick-up dengan senapan mesin terpasang dalam pertempuran di Kota Khartoum.

Baca Juga: Francesco Bagnaia Juara Sprint Race MotoGP Amerika, Fabio Quartararo Hampir Gagal Finis

Saksi juga melaporkan ada tank dan jet, karena militer mengatakan telah melancarkan serangan udara kepada RSF.

Unit paramiliter mengklaim telah merebut istana kepresidenan, stasiun TV negara, beberapa bandara dan kediaman panglima militer, dan mengatakan banyak korban di kubu tentara Sudan.Pemimpin RSF bahkan mengklaim pasukannya menguasai 90% situs strategis di ibu Kota Khartoum.

Militer menegaskan bahwa semua fasilitas strategis di ibu kota dan seluruh negeri masih berada di bawah kendali militer. Mereka juga mengesampingkan negosiasi dengan RSF dan menyebut kelompok itu sebagai "milisi pemberontak".

Baca Juga: Sebelum Pulang ke Rumah David Ozora Menyanyi bersama Ardhito Pramono

Juru bicara angkatan bersenjata Sudan Brigadir Jenderal Nabil Abdallah kepada Al Jazeera mengatakan pasukan RSF mengambil alih TV di Khartoum dan tentara kemudian melakukan perlawanan terhada tindakan "tidak bertanggung jawab" tersebut.

Militer Sudan menuturkan pasukannya juga tengah mengejar milisi RSF yang masih berkeliaran di ibu kota dan menduduki gedung-gedung pemerintah.

Halaman:

Editor: Wahyu Wibisana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X