Sugawa.id – Dalai Lama, pimpinan spiritual Tibet, sudah memohon maaf atas perilakunya yang dianggap tidak pantas.
Dalai Lama tertangkap kamera mencium bibir seorang anak kecil, bahkan memainkan lidahnya. Walau sudah meminta maaf, tetap saja dianggap kontroversial.
“Setelah ribut di media, Dalai Lama akhirnya meminta maaf, dengan alasan itu dilakukan untuk bercanda. Kalau orang dewasa lain bercanda seperti ini sudah dikategorikan pelecehan seksual terhadap anak-anak. Dalai Lama mungkin tidak akan menghadapi tuntutan ini,” tulis netizen @mentimoen di Twitter, Senin (10/4/2023).
Perilaku Dalai Lama dianggap sangat tidak pantas, terlebih dia adalah seorang tokoh agama. Kendati sudah minta maaf, dianggap Dalai Lama terlalu nyaman, sebab tidak dikenai sanksi hukum.
Netizen @stepenhoki menyambar, “Saya cuman mikir, di depan publik aja berani gini, bagaimana kehidupan sehari-harinya waktu tidak di depan publik?”
“Di Taipei kalau naik MRT line merah, deket stasiun Shuanglian ada banner besar ditempelin di gedung tinggi, ‘To avoid religious sexual abuse, please stay away from the lamas of Tibetian Buddhism’. Ngga tau apa maksudnya tapi mungkin relate sama ini,” tulis netizen @aswinsuharsono.
Baca Juga: Recovery Pasca Operasi, Marc Marquez Resmi Absen di Seri MotoGP Amerika 2023
Namun ada juga netizen yang memberi penjelasan bahwa tindakan mencium dengan menempelkan lidah oleh Dalai Lama adalah salah satu bentuk ekspresi dalam ajarab Buddha Tibet.
“Sepertinya kita perlu mendapat perspektif dari saudara-saudara Buddhist. Terutama mereka yang mendalami dan praktisi Tibetan Buddhism. Banyak cabangan di ajaran Buddha ya,” tulis @Diellad.
Dia mengunggah tangkapan layar berisi foto penganut Buddha Tibet menjulurkan lidah beserta penjelasan mengenai ekspresi itu.
“Pahami dulu sebelum bereaksi keras dan menghakimi. Dalai Lama sudah minta maaf. Tapi ada baiknya utk simak mereka yg dalami dan praktisi Tibetan Buddhism,” tambah netizen tersebut.
Alasan itu tidak diterima oleh @mentimoen. Menurutnya, apologi berbasis kultur sama sekali tidak bisa diterima. “Karena memang salam Tibetan ada yg mengeluarkan lidah, TETAPI BUKAN UNTUK DIHISAP OLEH ORANG LAIN. Apalagi kemudian ada acara ciuman di mulut,” tulisanya.
Dia juga tidak bisa menerima alasan bahwa tindakan itu merupakan praktik praktek Tantric Buddhism. “Calling pedophilia by another name doesn't make it better. Cobalah praktek ritual tersebut dengan pasangan sukarela dewasa sajalah,” tegasnya.
Artikel Terkait
Arman Depari, Jenderal Gondrong "Musuh" Sindikat Narkoba Internasional
1 dari 3 Terdakwa Jaringan Sabu Cair Internasional Dituntut, Dua Lagi....
Terlalu, LPTQ Banten Tidak Tahu Ada Qori Cilik Asal Serang Berprestasi di Tingkat Internasional
Di Balik Event WSBK, Gubernur NTB Dorong UMKM Nasional Berkiprah di Kancah Internasional
Pengadilan Internasional Terbitkan Surat Penangkapan Putin, Begini Respons Keras Rusia.
K-Pop Blackpink, TXT dan Stray Kids akan Jadi Headliner Festival Musik Internasional