Arab Saudi Tandatangani Perjanjian Kemitraan Strategis dengan China, Ini Kata Muhammed Bin Salman

- Sabtu, 8 April 2023 | 12:23 WIB
Foto yang dirilis Istana Kerajaan Arab Saudi memperlihatkan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud (kedua dari kanan) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping seusai menandatangani perjanjian kemitraan strategis komprehensif kedua negara di Riyadh, Arab Saudi. ( Saudi Royal Palace)
Foto yang dirilis Istana Kerajaan Arab Saudi memperlihatkan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud (kedua dari kanan) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping seusai menandatangani perjanjian kemitraan strategis komprehensif kedua negara di Riyadh, Arab Saudi. ( Saudi Royal Palace)

Sugawa.id Arab Saudi bergerak menuju kemandirian ekonomi dan telah memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat, Kamis (7/4/2023).

Hal ini diperjelas usai Putra Mahkota Arab Saudi Muhammed Bin Salman, mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa dirinya tidak lagi fokus untuk menyenangkan Amerika Serikat dan menginginkan sesuatu sebagai imbalan atas setiap konsesi yang diberikan kepada Washington.

Perubahan sikap ini mungkin memiliki implikasi yang signifikan terhadap aliansi strategis, yang telah lama terjalin antara Amerika Serikat dan Arab Saudi sebagai produsen minyak utama dan pemain utama di Timur Tengah. Putra Mahkota juga telah menyatakan secara gamblang rasa ketidakpeduliannya terhadap Presiden Amerika Serikat ke-46 Joe Biden.

Baca Juga: Ketua Umum PAN Zulhas akan Penuhi Undangan Gerindra Sore Ini, Ada Agenda Pembahasan Apa?

Negara tersebut, bersama dengan Mitra OPEC mengurangi produksi minyak sebesar 1,6 juta barel per hari untuk menjaga stabilitas pasar. Sebagai bagian dari pergeseran ini, Arab Saudi juga memperkuat hubungannya dengan China melalui berbagai kemitraan dan keterlibatan dalam organisasi kerja sama Shanghai.

Perlu diketahui bahwa, perdagangan Arab Saudi terbesar saat ini adalah dengan Asia Timur, khususnya China. Adalah ekspor terbesar minyak Arab Saudi kini ke Asia Timur, terutama China, bukan ke AS dan Eropa.

Arab Saudi melihat China dan Asia Timur sebagai mitra strategisnya di masa depan, seiring dengan bergulirnya mega proyek visi Arab Saudi pada 2030 mendatang.

Baca Juga: Viral, Food Vlogger Mgdalenaf Bilang Tidak Dijamu Resto, Netizen Ramai-Ramai Kritik, Ini Kata Samuel Christ

Respons Arab Saudi terhadap energi hijau telah menyadarkan Arab Saudi akan keadaan dunia yang membutuhkan pengembangan energi hijau dan mengurangi ketergantungan pada minyak. ***(Amos Aria Putra)

Editor: Kevin Imanuel

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X