• Jumat, 29 September 2023

Pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa Dapat Rekor MURI dan Dikunjungi IPSA, Azmi Abubakar Pesan Begini

- Kamis, 10 Agustus 2023 | 12:57 WIB
Pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa Ir. Azmi Abubakar saat dikunjungi Ketua Umum IPSA Donny de Keizer.  (Dok Museum Pustaka Peranakan Tionghoa )
Pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa Ir. Azmi Abubakar saat dikunjungi Ketua Umum IPSA Donny de Keizer. (Dok Museum Pustaka Peranakan Tionghoa )

SUGAWA.ID - Sejumlah pengurus Indonesian Professional Speakers Association (IPSA) dipimpin Ketua Umum IPSA Donny de Keizer melakukan kunjungan ke Museum Pustaka Peranakan Tionghoa di kawasan BSD City, Tangerang Selatan.

Menurut Ketua Umum IPSA Donny de Keizer dalam instgram resmi IPSA, kunjungan tersebut merupakan bentuk apresiasi dirinya bersama unsur pengurus DPP IPSA kepada Anggota Dewan Pakar IPSA dan pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa Ir. Azmi Abubakar.

Beberapa waktu lalu Pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa, Azmi Abubakar telah mendapatkan penghargaan Museum Rekor – Dunia Indonesia (MURI) dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno.

Baca Juga: West Ham Dikabarkan Setuju Tebus Maguire Senilai 30 Juta Poundsterling, Ini Calon Penggantinya di MU

“Penghargaan MURI tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi pemerintah kepada Azmi Abubakar yang telah mendedikasikan dirinya untuk mendirikan Museum Pustakan Peranakan Tionghoa yang pertama di Indonesia,” tulis Donny di instagram resmi IPSA.

Dikatakan, sebagai seorang aktivis dan pengusaha real estat asal Aceh, Azmi Abubakar justru menjadi Pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa.

“Selain sebagai anggota Dewan Pakar IPSA, Azmi Abubakar juga aktif dalam beragam organisasi sosial dan kemasyarakatan,” tutupnya.

Baca Juga: Peringatan HUT Ke-78 RI, Direksi Bank Banten Ikuti Gowes Kemerdekaan

Azmi Abubakar sendiri mengaku sebagai suatu kehormatan dan kebanggaan, bagi dirinya jika apa yang dia kerjakan selama ini mendapatkan apresiasi dari lembaga yang memiliki otoritas seperti MURI dan Kemenparekraf.

“Harapan saya, Museum Pustaka Pernakan Tionghoa ini bisa jadi inspirasi bagi anak bangsa. Karena saat ini, kita tak boleh lagi hanya memikirkan tentang diri kita saja, hanya tentang etnis dan golongan kita sendiri, tapi sudah saatnya Indonesia dibangun atas dasar solidaritas antar sesama anak bangsa,” kata jebolan Institut Teknologi Indonesia ini kepada SUGAWA.ID, Kamis 10 Agustus 2023.

“Jika saya sebagai orang Aceh bisa membangun Museum Pustaka Peranakan Tionghoa, maka saya akan senang kalau ada orang Jawa yang membangun museum Dayak atau orang Minang membangun museum Papua dan sebagainya,” tutur Azmi.

Dia menyatakan dengan cara inilah sesungguhnya bangsa ini dapat memahami kebhinekaan menjadi sebuah kekuatan yang besar. “Jadi jangan hanya terfokus pada kelompoknya atau etnisnya saja. Jika hal seperti ini bisa terwujud tentu akan sangat indah,” tutupnya. ***

Editor: Wahyu Wibisana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X