Sugawa.id – Menjadi beda bukan berarti tercela. Justru bagi pengidap sindrom Asperger, berbeda itu membuat mereka istimewa. Ada lima tokoh genius di bidangnya yang juga merupakan Aspie, sebutan bagi pengidap sindrom Asperger. Salah satunya dari Indonesia.
Sindrom Asperger merupakan gangguan saraf, salah satu spektrum autisme. Pengidapnya, yang populer disebut Aspie, memiliki gangguan dalam dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Seorang Aspie hanya dapat memiliki satu keahlian atau dua keahlian menonjol. Maka itu mereka biasanya sangat hebat di satu bidang, dapat dikatakan genius.
Baca Juga: Hacker Sudah Menyebar Data Curian dari BSI, Nasabah Segera Lakukan Ini! Ada Keterlibatan Oknum Bank?
Berikut adalah tokoh-tokoh Aspie yang genius di bidangnya:
1. Albert Einstein, ilmuwan
Bagi yang pernah menonton beberapa film dokumenter Albert Einstein, akan setuju bahwa penemu Teori Relativitas ini punya masalah dalam berkomunikasi. Ini dibenarkan Simon Baron-Cohen, ilmuwan peneliti autisme. Einstein di masa kecil tak punya teman sampai usia tujuh tahun. Dia pun sering mengucapkan kalimat berulang-ulang. Einstein pun memiliki masalah dalam berinteraksi dengan orang lain. Dan tentu saja Einstein sangat menonjol di satu bidang, yaitu ilmu eksak seperti fisika dan matematika.
Baca Juga: Hati-Hati, Rekening Bisa Bobol Akibat Terima File PDF Palsu! Ini Modusnya
Saat usia 12 tahun, Einstein berselisih dengan guru-gurunya. Dia menganggap semua gurunya tidak ada yang becus mengajar. Einstein memjtuskan untuk belajar sendiri, mendalami hukum-hukum matematika. Di usia belia Einstein sukses membuktikan teori Pytahgoras. Di usia 16 Einstein sudah masuk kuliah di Swiss.
Walau sangat bersinar sebagai ilmuwan, kehidupan pribadi Einstein tidak terlalu mulus. Dua kali menikah, hubungan Einstein dengan dua mantan istrinya tidak terlalu baik, begitu juga dengan anak-anaknya. Kemungkinan besar faktor pemicunya adalah kelemahan Einstein dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
2. Temple Grandin, ahli perilaku hewan
Kondisi Aspie perempuan ini sempat parah saat kecil hingga remaja. Temple Grandin dikenal sebagai gadis emosional, mudah tersinggung, sulit berbicara. Orang tuanya sempat frustasi saat dokter memvonis Grandin mengalami kerusakan otak, harus dirawat seumur hidup. Tapi sang ibu tak menyerah. Dia menyewa pengasuh khusus bagi putrinya.
Baca Juga: Kalahkan Leicester, Liverpool Incar Empat Besar. Curtis Jones Jadi Pahlawan
Jelang dewasa, Grandin suka berteman dengan sapi-sapi di peternakan bibinya. Dia sangat memperhatikan perilaku dan perasaan hewan ternak itu. Granding memikirkan bagaimana posisinya sebagai sapi yang akan disembelih. Akhirnya Grandin menciptakan sebuah alat yang memungkinkan sapi menuju proses penyembelihan dengan cara yang nyaman, serta tidak terlalu lama tersiksa. Alat bernama Squeese Machine ini populer di kalangan peternak Amerika sampai saat ini. Therafin Corporation menjualnya dengan harga sekitar 4000 dolar, dan Temple Grandin pun sukses sebagai penemunya.
Artikel Terkait
Twitter Rugi Besar! Elon Musk Hibahkan Saham
Waduh, Hacker Iran Sempat Ganggu Situs Pemilu AS 2020, Ini Kata Jenderal Siber Amerika
Yi So Yeon, Astronot Pertama Korea dan Impiannya Tentang Luar Angkasa Negeri Ginseng
Awas, Modus Penipuan pada Gmail, dan Cara Menghindarinya
Ayo Mengenal Bipolar yang Diderita Yudo Andreawan, Bagaimana Cara Menanganinya?
Malam Ini Terjadi Gerhana Bulan Penumbra, Dapat Dilihat dari Sabang sampai Merauke
Ananda Sukarlan Menganggap Autisme Bukan Penyakit Tapi Justru Suatu Anugerah. Ini Penjelasannya
China Siap Luncurkan Tianzhou 6 Sebagai Pesawat Luar Angkasa Terbarunya , Ini Beberapa Kelebihannya
Awas, Anak Kecil Rentan Kena Rabies, Cegah dan Kenali Penanganannya!
Tidak Disukai Netizen, Elon Musk Mundur sebagai CEO Twitter. Ini Calon Penggantinya
Duh, Hacker Mengintai, Ini Cara Bertransaksi Mobile Banking yang Aman
Ini Penjelasan Fenomena Doppelganger Puan Maharani, Mbak Rara, dan Wanita di Konser Blackpink
Hati-Hati, Rekening Bisa Bobol Akibat Terima File PDF Palsu! Ini Modusnya