Ananda Sukarlan Menganggap Autisme Bukan Penyakit Tapi Justru Suatu Anugerah. Ini Penjelasannya

- Minggu, 7 Mei 2023 | 12:21 WIB
Ananda Sukarlan, peraih gelar Outstanding Musicians on the 20th Century menganggap autisme itu merupakan suatu anugerah, bukan penyakit. (Ilustrasi: Sugawa/Lucy Indesky)
Ananda Sukarlan, peraih gelar Outstanding Musicians on the 20th Century menganggap autisme itu merupakan suatu anugerah, bukan penyakit. (Ilustrasi: Sugawa/Lucy Indesky)

Sugawa.idAnanda Sukarlan, pianis kelas dunia sekaligus pengidap Asperger Syndrome, menampik anggapan bahwa autisme adalah suatu penyakit. Ananda Sukarlan, peraih gelar Outstanding Musicians on the 20th Century justru menganggap autisme itu merupakan suatu kelebihan.

Ananda Sukarlan adalah satu dari pengidap autisme spektrum asperger syndrome, yang populer dengan sebutan Aspie. Dalam suatu wawancara eksklusif dengan  Sugawa.id, Ananda Sukarlan berbagi banyak hal, termasuk masa kecilnya yang tidak terlalu indah.

Bagi masyarakat awam, kadang sering menyamaratakan para pengidap autisme, Down Syndrome (DS), Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), dan keterbelakangan mental. Semua dianggap sebagai suatu kelainan. Dipandang sebagai orang-orang aneh yang harus dijauhi, dan dikucilkan.

Baca Juga: Viral, Dinding Penahan Tanah Jembatan Ciujung Longsor, Begini Kata Pengelola Tol Tangerang-Merak

Padahal semua kondisi yang disebutkan di atas adalah berbeda satu sama lain. Mereka juga tidak perlu dikucilkan, sebab pada level tertentu mereka sama normalnya dengan kebanyakan orang.

Autisme sendiri memiliki beberapa spektrum. Ananda Sukarlan sebagai seorang Aspie justru menganggap ini salah satu jenis autisme yang agak tricky alias tidak terlalu nampak.

“Karena penanganan para pengidap Asperger syndrome itu berbeda dengan autisme pada umumnya. Kadang lebih tricky karena kami para Aspie malah tidak kelihatan autis, jadi sering dianggap aneh atau weirdo aja,” ungkap Ananda Sukarlan yang pada 2020 dilantik menjadi Presiden Dewan Juri Queen Sofia Prize di Spanyol, penghargaan tertinggi musik klasik di Eropa.

Baca Juga: Ini Bantahan Kuasa Hukum David Ozora pada Serangan Masif yang Membela AG Secara Serentak di Twitter

Para Aspie biasanya memiliki kemampuan hebat di suatu bidang, lebih di atas rata-rata. Namun mereka memiliki kekurangan dalam banyak hal, salah satunya dalam hal bersosialisasi. Inilah yang dialami Ananda Sukarlan sedari kecil. Para guru di sekolahnya sering mengeluh ke orang tuanya, “Anak Anda kemampuan sosialnya kurang.”

Diakui Ananda Sukarlan, di sekolah dulu dia memang tidak bergaul. Di jam istirahat dia menyendiri, sebab tidak suka dengan jam istirahat.

Ananda Sukarlan menyatakan, ciri-ciri Aspie yang utama adalah kemampuan mereka di satu atau dua bisang dengan sangat cermerlang. Tapi punya ketidakmampuan melakukan hal-hal yang sering dianggap "biasa". Hal biasa di sini pada kasus Ananda Sukarlan misalnya mengendarai kendaraan, atau mengikat simpul.

Baca Juga: Alvaro Bautista Jawara di Seri WSBK Catalunya Spanyol, Jonathan Rea Pasrah di Posisi Ketiga

Selayaknya pengidap autisme lain, para Aspie mengalami fobia terhadap keramaian. Mereka juga punya cara berkomunikasi atau menginterpretasi berbagai hal yang berbeda dari orang non-autis. Dan sangat peka peka terhadap suara atau sinar yang ekstrem.

Kondisi-kondisi itu membuat para Aspie dianggap aneh oleh orang kebanyakan. Tapi bukan berarti Ananda Sukarlan ingin diperlakukan berbeda oleh sekitarnya.

Halaman:

Editor: Wahyu Wibisana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X