Ritual Bersih-bersih Kuburan Saat Ceng Beng dan Pengaruhnya Pada Keluarga, Begini Penjelasan Pakar Fengshui

- Kamis, 6 April 2023 | 10:26 WIB
Ilustrasi bersih-bersih kuburan saat Ceng Beng (Dok Freepik)
Ilustrasi bersih-bersih kuburan saat Ceng Beng (Dok Freepik)

Sugawa.id - Ritual Ceng Beng atau Qing Ming merupakan salah satu upacara tahunan paling penting bagi keturunan Tionghoa dimanapun juga termasuk di Indonesia.

Dalam adat istiadat Tionghoa, upacara ini diadakan beberapa bulan setelah perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh. Berbeda dengan upacara lain yang tanggalnya berganti-ganti, Ceng Beng merupakan hari raya yang tanggal pelaksanaannya tidak berubah yakni antara tanggal 4 hingga 6 April setiap tahunnya. Perayaan lain yang tanggalnya tak berubah adalah ritual Tangceh atau Sembahyang Onde yang berlangsung tanggal 22 Desember.

Tanggal Ceng Beng sendiri biasanya jatuh antara tanggal 4 hingga 6 April. Meski berlangsung pada tanggal tersebut, toh ziarah kubur Ceng Beng bisa dilakukan 10 hari sebelum hari Ceng Beng atau 10 hari setelah hari Ceng Beng. Jadi waktunya jelas sangat flexibel.

Baca Juga: Pelantikan Dito Ariotedjo Disebut Sebagai Deal Politik Tutupi Kasus 7 Ton Emas, Ini Penjelasan Pengamat

Dari etimologinya, Ceng Beng sendiri berarti Bersih dan Terang, sehingga kemudian Ceng Beng sering juga dikatakan sebagai Festival Bersih Terang.

Dalam upacara ini, biasanya masyarakat keturunan Tionghoa akan datang ke makam leluhur untuk membersihkan makam dan bersembahyang dengan membawa makanan tradisional, teh, arak, dupa, kertas sembayang, aksesori, dan berbagai persembahan untuk nenek moyang.Atau biasanya ada juga memberikan makanan khusus, kesukaan dari almarhum.

Dalam ajaran Khonghucu, perayaan Ceng Beng biasa dilaksanakan untuk menghormati nenek moyang dan menunjukkan rasa bakti (Xiao). Sehingga sembahyang Ceng Beng biasa dikenal sebagai sembahyang untuk menunjukkan bakti kepada orang tua atau leluhur yang sudah meninggal.

Baca Juga: Ini Profil Kekayaan Selvy Mandagi, Pejabat DKI Bergaya Hedon yang Akan Dipanggil Inspektorat

Bagaimana jika orang Tionghoa tidak menjalankan bersih-bersih kuburan dalam perayaan Ceng Beng? Apakah ada pengaruhnya bagi anak cucu jika kegiatan bersih-bersih kuburan ini tidak dilaksanakan dilihat dari sisi Fengshui?

Pakar Fengshui Chandra Wijaya menyatakan tentu saja jika ritual bersih-bersih kuburan tidak dilakukan secara Fengshui ada pengaruhnya bagi si keluarga.

“Tentu ada pengaruhnya, apalagi kalau kuburan orang tuanya sampai retak dan tanahnya turun serta ditumbuhi pohon yang keluar dari celah kubur, atau sampai digali oleh tikus, tentu akan sangat berpengaruh terhadap anak cucunya,” kata Chandra kepada Sugawa.id.

Baca Juga: Awas! Penipuan yang Mengatasnamakan Ida Dayak, Kenali Modusnya

Pakar Fengshui asal Palembang ini menyatakan mengenai durasi pengaruh akibat tidak bersih-bersih saat Ceng Beng ini sangat tergantung kena di anak ke berapa. “Jadi ada yang pengaruhnya cepat, ada yang pengaruhnya bertahap, ada juga yang tidak kena, karena posisi anak tidak pada bagian yang bermasalah,” tuturnya.

Mengenai apa saja yang terkena dampak, Chandra mengatakan pengaruhnya bisa pada bidang keuangan, kesehatan, kenyamanan hidup dan lain sebagainya.

Halaman:

Editor: Wahyu Wibisana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X