Sugawa.id – Bulan Ramadhan sudah di depan mata. Sepekan sebelum Ramadhan, mulai banyak yang melakukan ziarah ke makam keluarga. Tradisi ini biasa disebut Ziarah kubur. Hal yang sangat lazim dilakukan umat Islam di Indonesia. Tak heran, TPU pun mulai dipadati pengunjung ziarah.
Diperkirakan akhir pekan sebelum Ramadhan akan semakin banyak yang melakukan ziarah ke makam keluarganya. “Iya, baru sempat Sabtu besok mau ziarah. Udah tradisi keluarga, minta maaf dan restu ke eyang yang sudah mendahului,” ungkap Rina, seorang karyawati swasta.
Bagaimana Ziarah kubur menjelang Ramadhan menurut Islam? Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitabnya Fatwa Fiqhiyah al-Kubra menjelaskan bahwa ziarah di waktu-waktu tertentu hukumnya adalah sunnah.
Baca Juga: Bulan Suci Kian Dekat, Rayakan Momen-momen Ramadhan Bersama Shopee
Tentang ziarah sebelum Ramadhan juga disinggung Rasulullah SAW. Beliau memaparkan, seorang Muslim atau Muslimah yang melakukan ziarah makam keluarganya seperti bapak, ibu, paman, bibi, dan saudara-saudaranya, akan mendapatkan pahala. Bahkan pahala ziarah ini sama besarnya dengan pahala orang yang naik haji secara mabrur.
Dan apabila seorang Muslim atau Muslimah melakukan Ziarah kubur ke makam keluarganya, kelak ketika meninggal akan diziarahi pula oleh malaikat.
Haditz mengenai ziarah oleh Rasulullah SAW berbunyi,” Barangsiapa berziarah ke makam bapak atau ibunya, paman atau bibinya, atau berziarah ke salah satu makam keluarganya, maka pahalanya adalah sebesar haji mabrur. Dan barang siapa yang istiqamah berziarah kubur sampai datang ajalnya maka para malaikat akan selalu menziarahi kuburannya.”
Baca Juga: Hasil Liga Champions, Inter Milan Lolos ke 8 Besar dengan Modal Kemenangan Leg Pertama
Ziarah kubur sendiri diartikan sebagai mengunjungi makam keluarga, ayah, ibu, anak, kerabat, atau kawan, wali, ulama, dan siapa pun yang sudah dipanggil Allah lebih dulu. Tidak harus menjelang Ramadhan, ziarah dapat dilakukan kapan saja.
Ziarah disertai dengan doa, kadang juga dengan pembacaan ayat Alquran.
Tujuan Ziarah kubur adalah mengenang dan tafakur atau mengambil hikmah atas kematian. Menurut buku "A-Z Ziarah kubur dalam Islam’ yang ditulis Firman Arifandi, disebut Ziarah kubur berasal dari bahasa Arab, yaitu "zaara-yazuuru-ziyarotan". Artinya kurang lebih “berkeinginan mendatangi suatu tempat”.***(Lucy Indesky)
Artikel Terkait
Ini Cara Daftar Mudik Gratis di Aplikasi MitraDarat Kemenhub
Mengenal Cucurak sebagai Tradisi Kearifan Lokal Masyarakat Bogor dalam Menyambut Bulan Suci Ramadhan
Ini Lima Keistimewaan Bulan Suci Ramadhan yang Wajib Umat Islam Tahu
Bulan Suci Kian Dekat, Rayakan Momen-momen Ramadhan Bersama Shopee