Asal-usul Cina Benteng, Dari Negeri Tengah Sampai ke Teluk Naga (Bagian 1)

- Kamis, 2 Maret 2023 | 16:37 WIB
Kelenteng Boen Tek Bio menjadi saksi sejarah kedatangan kaum Cina Benteng di wilayah Tangerang (Sugawa/Wahyu Wibisana)
Kelenteng Boen Tek Bio menjadi saksi sejarah kedatangan kaum Cina Benteng di wilayah Tangerang (Sugawa/Wahyu Wibisana)

Sugawa.id - Kalau Anda menyempatkan diri jalan-jalan ke kawasan Kota Tangerang, Anda akan dapat menemukan sekelompok komunitas berkulit gelap, bermata besar yang menjalankan tradisi Tionghoa secara baik.

Mungkin Anda bertanya-tanya mengapa komunitas yang tak jauh beda dengan penduduk lainnya ini menjalankan beberapa tradisi Tionghoa dengan sangat lancar. Tak hanya itu jika Anda menyempatkan diri berkunjung ke rumah mereka, ternyata tak sedikit dari mereka yang juga masih menyediakan meja abu (altar sembahyang bagi arwah leluhur –Red) yang merupakan ciri khas orang Tionghoa kebanyakan.

Untuk hal itu, Anda tak perlu heran, karena komunitas berkulit hitam dengan mata yang besar ini juga merupakan komunitas masyarakat peranakan Tionghoa yang tetap eksis di negeri ini. Komunitas peranakan Tionghoa ini, biasa kita kenal dengan sebutan Cina Benteng.

Baca Juga: Hmm Nikmatnya Bika Talubi, Camilan Mungil Asal Kota Hujan

Secara umum, komunitas ini memang masih sangat teguh memegang tradisi leluhurnya meski mereka pun sebenarnya banyak yang sudah tak lagi mengetahui makna dari tradisi yang mereka jalankan.

Rata-rata mereka adalah kelompok masyarakat Tionghoa bersuku Hokkian. Mereka diperkirakan kali pertama menjejakkan kakinya di kawasan Tangerang ini pada awal abad 15. Ketika datang mereka memang tak membawa isteri dan anak mereka. Sehingga akhirnya mereka pun menikah dengan gadis-gadis lokal di kawasan Tangerang hingga terbentuklah komunitas ini.

Tapi benarkah mereka memang datang di tahun-tahun itu? Apakah tidak ada argumentasi lain soal cikal bakal komunitas Tionghoa Tangerang ini.

Baca Juga: Bagaimana Kondisi Provinsi Banten, Ini Prakiraan Cuaca dari BMKG

Dalam beberapa literatur, penulis menemukan paling tidak ada tiga versi penting mengenai sejarah cikal bakal komunitas ini. Dan hal ini menjadi sangat sinkron ketika penulis melakukan beberapa wawancara dengan sejumlah tokoh Tionghoa di sana.

Dalam tulisan kali ini penulis coba akan membahas versi pertama mengenai kisah kedatangan komunitas Cina Benteng yang diperkirakan terjadi pada awal abad ke-15, tepatnya di tahun 1407. Kisah inilah yang saat ini banyak beredar di masyarakat.

Salah satu literatur yang paling gamblang menceritakan soal kedatangan etnis Tionghoa pertama di Tangerang, dapat kita lihat dari kitab sejarah Sunda yang bertajuk “Tina Layang Parahyang” atau “Catatan dari Parahyangan”.

Baca Juga: Kebun Binatang Ueno Tokyo Kembalikan Panda Raksasa Pembiakan Mereka ke China, Ini Alasannya

Dalam kitab tersebut dijabarkan bagaimana kedatangan orang Tionghoa kali pertama ke daerah Tangerang diperkirakan terjadi pada tahun 1407.  Jika catatan ini benar-benar merupakan catatan pertama kehadiran orang Tionghoa di Tangerang, maka kedatangan nenek moyang orang Cina Benteng terjadi zaman Dinasti Beng atau Ming, tepatnya bersamaan dengan kedatangan Laksamana Cheng Ho.

Dalam kisah itu diceritakan bahwa ada satu rombongan di bawah pimpinan Cen Cie Lung (Halung), yang merupakan salah seorang bawahan Cheng Ho. Dalam catatan disebutkan bahwa Tangerang kala itu diperintah oleh Sanghyang Anggalarang selaku wakil dari Sanghyang Banyak Citra dari Kerajaan Parahyangan. Mungkin itu sebabnya kini di Kawasan Priuk, Kota Tangerang ada sebuah daerah yang bernama Sangyang dan di kawasan Serpong ada daerah bernama Priang. Mungkin menarik kalau ada penelitian lanjutan soal ini.

Halaman:

Editor: Wahyu Wibisana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X