Sugawa.id - Sanggar Tari Larasati akan menghadiri Thailand International Folklore Festival di Khonkhaen, Mahasarakham dan Nakhonrajasima, Thailand, pada 2 hingga 9 November mendatang. Agenda sanggar ini cukup padat, sebelum ke Negeri Gajah Putih, Larasati juga akan berpentas di Tengarong Internasional Folk & Art Festival pada 9 hingga 14 Juli di Tenggarong.
Sejak pandemi Covid beberapa waktu yang lalu, hampir setiap sanggar seni di tiap wilayah di Nusantara terus bertahan untuk berkarya. Larasati adalah salah satu sanggar yang terus menuai kreativitas meski pandemi melantakkan gerak dan kiprah berkesenian.
Kurniawan, selaku pendiri Larasati yang berdomisili di Depok, Jawa Barat itu, mengungkapkan bahwa selama berkreativitas telah banyak dukungan mengalir dari lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta . Kesemuanya berperan membantu penyelenggaraan kegiatan sanggar yang dibentuk sejak 29 November 2009 ini sehingga tetap eksis.
Baca Juga: Keren, Departemen Energi Amerika Studi Banding Konsep Green Building di BSD City
“Selama pandemi itu, selain pendanaan, banyak juga rutinitas kami yang tertunda. Namun, kami tetap harus berlatih dan selalu menciptakan kreasi tari yang baru,” ujar Kurniawan kepada Sugawa,id di Depok, Rabu (1/3/2023).
Sanggar yang beranggotakan 36 penari itu telah berkiprah di beberapa ajang termasuk mengikuti Profesional Euro Folk tahun 2013 di Bulgaria, yang difasilitasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Larasati juga meraih nominasi 10 besar dalam lomba South Asia Dance Competition 2020 di Bangladesh.
“Selain itu, juga ikut dalam ajang Yilan International Children Folk Art and Folk Games Festival (YICFF) tahun 2016 di Taiwan. Lalu mengikuti Festival Folklore di Equador 2020,” ujarnya.
Baca Juga: Gencarkan Pajak, BPKD Kota Tangerang Buka Stand Konsultasi Hingga Gunakan Aplikasi SIMPAD
Menurut Kurniawan, rekan-rekan di Sanggar Tari Larasati ingin terus mengusung seni dan budaya tradisi Indonesia di forum-forum internasional. Apalagi, seni dan budaya tradisi Nusantara sangat khas dan menarik untuk diketahui oleh publik mancanegara.
“Kami rindu menoreh prestasi, terutama ketika kami membawa identitas dan bendera Indonesia di manca negara. Apalagi setelah event di Bulgaria, Larasati terus mengembangkan kreasi-kreasi terbaru, dan ini akan kami hadiahkan sebagai kerja seni kami, baik untuk event nasional maupun untuk rencana pagelaran di Thailand,” pungkas Kurniawan.***
Artikel Terkait
Penamaan Glodok Terdiri dari Empat Versi, Ini Penjelasannya
Dari Filosofi Wayang, Gogor Purwoko Pameran di Galeri Nasional