Sugawa.id-Menjelang bulan suci ramadhan, tentu akan banyak ditemukan berbagai tradisi masyarakat muslim tanah air.
Salah satunya adalah cucurak, tradisi kearifan lokal khas masyarakat Bogor yang hingga kini masih lestari dan dilakukan secara turun temurun dan hanya terjadi di akhir bulan syaban untuk menyambut datangnya bulan suci ramadhan.
cucurak atau curak-curak (bahasa sunda) memiliki arti bersenang-senang. Dalam tradisinya cucurak dilakukan dengan berkumpul bersama keluarga besar, sahabat, tetangga atau kolega.
Makna bersenang-senang di sini diekspresikan dengan menyantap hidangan bersama. Ada banyak cara dalam menyajikan hidangan dalam tradisi cucurak. Tetapi pada umumnya, hidangan disajikan dengan cara lesehan atau ngampar dalam bahasa sunda.
Hal yang membuat cucurak semakin menyenangkan adalah adanya hidangan khas sunda seperti nasi liwet yang dilengkapi dengan lauk pauk berupa tahu, tempe, ikan asin, sambal terasi, ayam goreng, dan lalapan yang digelar dengan alas daun pisang.
Hidangan tersebut kemudian dinikmati bersama-sama seraya bersenda gurau sehingga menciptakan suasana yang semakin akrab dan seru.
Baca Juga: Kejagung Tangkap Terpidana Kasus Narkoba Faturahman setelah Buron Selama 5 Tahun, Ini Kronologinya
Makna dari tradisi cucurak adalah menjalin silaturahmi, sebagai ajang untuk saling bermaafan, sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT karena akan bertemu kembali dengan bulan suci ramadhan dan juga terselip nilai-nilai sosial yang didapatkan setelahnya.*** (Wiji Tri Rahayu)
Artikel Terkait
Bukan Miras! Bir Kotjok Minuman Khas Bogor, Nikmat Disajikan Dingin Maupun Hangat
Hmm Nikmatnya Bika Talubi, Camilan Mungil Asal Kota Hujan
Avandra Kitchen, Sepetak Oase di Hingar Kota Tangsel