Sugawa.id - Ibarat sebuah bola salju, wacana jam masuk sekolah pukul 05.30 Wita yang digagas Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menuai protes dari berbagai kalangan. Ada yang menilai gagasan ini adalah gagasan yang asal jeplak saja.
Salah satu protes yang cukup keras datang dari selebrity nasional Cinta Laura melalui akun twitternya @xcintakiehlx. Aktris cantik ini menyesalkan keputusan yang meminta anak sekolah untuk masuk pukul 05.30 WITA atau setara dengan pukul 04.30 WIB.
“Jika motivasinya adalah meningkatkan kualitas pendidikan, memulai sekolah jam 5 pagi bukanlah solusinya. Kurang tidur, stress yang meningkat dan berbagai faktor2 lain akan mengurangi level konsentrasi dan kapabilitas anak untuk belajar dengan baik dan efisien,” cuit perempuan kelahiran 17 Agustus 1993 ini.
Baca Juga: Pemkot Depok Akan Perbaiki 2211 Rumah Tak Layak Huni
Pasca diunggah twit itupun langsung dilihat oleh hamper 4000 orang dan langsung menuai pro dan kontra.
Seperti akun @pemburuku yang menjawab twit Cinta dengan, “Kalau alasannya jam tidur berkurang itu juga tidak tepat. Karena jam tidur bisa dimajukan. Kalau biasa tidur jam 10 malam maka bisa dimajukan menjadi jam 8 malam. Ini cuma masalah habit. Tapi ya masuk sekolah jam 5 pagi itu masih tidak umum di dunia... “
Twit ini pun langsung dibalas oleh @bangbree11 dengan “Bukan tidak umum, tapi memang make no sense. Dampak jangka panjangnya adalah, kerja organ tubuh yang jadi tidak stabil.”
Baca Juga: Aduh, Hubungan Seks Sesama Jenis Jadi Faktor Pertambahan Pasien HIV/AIDS di Ambon
Ada juga yang menimpali dengan sedikit bercanda seperti akun @luluimut yang menyentil dengan, “Kalau aku pindah sekolah. Bukan masalah waktu tapi kendaraan atau transportasi menuju sekolah, keamanan perjalanan, sarapan. Kalau sekolah menfasilitasi semua itu, berangkat jam 12 malam, tidak masalah bagi aku.”
Selain para nitizen, sebenar kebijakan sekolah pada subuh tersebut juga banyak ditentang oleh para ahli, salah satunya Guru Besar Ilmu Psikologi Pendidikan Universitas Indonesia Prof Dr Lydia Freyani Hawadi MSi MM Psikolog mengatakan perlu duduk bersama untuk membahas mengenai kebijakan.
Baca Juga: Asal-usul Cina Benteng, Dari Negeri Tengah Sampai ke Teluk Naga (Bagian 1)
"Kebijakan ini perlu dibahas bersama, mulai dari Muspida NTT, Dewan Pendidikan Provinsi, hingga masyarakat," kata sang Profesor.
Perempuan yang pernah menjabat Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Non-Formal dan Informal (PAUDNI) Kementerian Pendidikan Nasional periode 2012-2014 ini mengatakan pembahasan bersama sangat perlu untuk alur pikir kebijakan tersebut secara komprehensif. “Perlu masukan dari sisi anak, guru, dan orang tua," katanya. ***
Artikel Terkait
Perayaan HUT Presiden Penyair Indonesia Digelar di UNJ
Jelang Mutasi dan Rotasi di Pemprov Banten, Tempat Keramat dan ‘Orang Pintar’ Ramai Didatangi Oknum PNS