Program Pengurangan Emisi Karbon Ala Pertamina, Dari Dorong Penggunaan Mobil Listrik Hingga Kilang Modern

SUGAWA.ID – Pertamina mendukung penuh program pemerintah dalam mempercepat peralihan motor dan mobil konvensional menjadi motor dan mobil listrik di tengah isu BBM terancam "punah".

Bagi Pertamina, program mobil dan motor listrik dari pemerintah dengan tujuan mengurangi polusi udara justru jadi kesempatan konsorsium dan perusahaan BUMN lainnya untuk memanfaatkan momen itu.

“Dengan menggandeng PLN dan PTPN, Pertamina siap bersinergi mewujudkan dekarbonisasi atau pengurangan emisi dengan kilang modern. Adapun tujuan dari konsorsium tersebut adalah untuk menciptakan kilang modern yang lebih ramah lingkungan,” ujar VP CorporateCommunication Pertamina Fadjar Djoko dalam diskusi dengan Jaringan Pemred Promedia (JPP) dan Pokja Jurnalis Otomotif Promedia, Senin, 28 Agustus 2023.

Baca Juga: Roma Dikabarkan Sepakat Pinjam Lukaku dari Chelsea, Segini Harga Peminjamannya

Sejauh ini, lanjut Djoko, Pertamina sudah mewujudkan aksi nyata rencana dengan menghadirkan Pertamax Green yang sudah tersedia di wilayah Jakarta.

"Pertamax Green 95 itu merupakan kolaborasi BBM kualitas baik, seperti yang diketahui isu polusi udara yang kini sedang ramai, enggak usah bicara penyebabnya, Pertamina beri solusinya," jelas Fadjar.

Tidak hanya itu, Pertamina juga berkolaborasi dengan PTPN Mojokerto membuat Bioetanol dari molase tebu. "Pertamina juga sudah bikin produknya, Bioetanol, ada juga solar panel, bahkan sampai ke SPBU Green Energy Station," ujarnya.

Baca Juga: Fotonya Dipasang di Baliho Bareng dengan Capres Prabowo Subianto, Ini Reaksi Gibran Rakabuming

Green Energy Station yang baru bisa ditemui di wilayah Jakarta tersebut ternyata dikhususkan untuk mengisi mobil dan motor listrik.

Selain itu Pertamin juga menyajikan semangat baru lewat Spirit Bring The Barrel Home yang merupakan perwujudan dari ketahanan energi nasional, mengingat sumber energi di Indonesia sangat terbatas.

"Kita paham sumber energi kita terbatas, sedangkan Indonesia negeri berkembang, sumbernya kan kurang, kita pengimpor minyak, ibaratnya daripada kita mengimpor meskipun tidak 100 persen, kita bisa mengganti," ujarnya. ***