SUGAWA.ID -PT Mayora dengan permen kopi, Kopiko miliknya kerap kali tayang di beberapa episode film Korea hingga iklan di luar negeri. Ini merupakan sebuah prestasi membanggakan bagi Indonesia karena produknya bisa dikenal di dunia internasional.
Paling tidak ada 3 faktor yang menjadi key success factor yang menyebabkan Mayora Group dapat melakukan penetrasi pasar hingga ke luar negeri. Ketiga kunci sukses tersebut quality (kualitas), efficiency (efisiensi), dan innovation(inovasi).
Global Director PT Mayora Group, Ricky Afrianto mengungkapkan tiga kunci sukses Mayora dalam acara podcast yang bertajuk JPP Talk Episode 3 yang dipandu Manager Marketing Promedia, Bimo Aditya.
Dalam kesempatan itu, Ricky menyebutkan bahwa sebenarnya kualitas perusahaan Indonesia tak kalah dengan negara lain. Yang jadi permasalaham utama adalah persepsi saat perusahaan Indonesia masuk pasar luar negeri.
“Tadi sudah saya sebutkan bahwa quality, efficiency, dan innovation itu kan penting banget. Sebagai perusahaan Indonesia, kita ternyata kualitasnya nggak kalah kok sama negara lain. Kebanyakan kita kalo masuk pasar luar negeri, kita merasa produk kita ini inferior. Nah itu sesuatu persepsi yang salah”, ujarnya.
Pria yang mendapatkan peringkat 13 anugerah SWA pada tahun 2019 silam, ini bercerita bahwa konsumen tak bisa dibohongi. Karena itu key success factor harus dijalankan dengan benar agar konsumen merasa produk yang ditawarkan sesuai dengan harapan dan mereka akan jadi pelanggan.
“You never cheat the consumer, konsumen nggak bisa bohongi. Kalau mereka makan produk tapi rasanya atau kualitasnya nggak oke, mereka nggak akan repeat. Nah apalagi di dunia bisnis, kalo konsumen nggak repeat, kita akan mati,” ujarnya.
Ricky Afrianto juga membagikan pengalaman bahwa brand ambassador juga berpengaruh dalam penetrasi konsumen dari sisi marketing. Ia mengatakan bahwa orang yang ditunjuk sebagai brand ambassador harus paham tak hanya produk tapi juga pengetahuan terhadap konsumen produk.
Baca Juga: Kinerja Keuangan Bank Banten Membaik, Ini Alasannya
“Pertama selebritinya of course orang harus tahu. Yang kedua, di samping orang tahu, juga punya kesesuain dengan kita. Jadi kalo kita menawarkan produk yang lembut, tapi yang dipilih rocker kan nggak nyambung. Nah itu harus match. Ketiga, secara persepsi dari segi konsumen ya yang tidak negative,” ujarnya.
Untuk lebih jauh mengenal sosok Ricky Afrianto silakan saksikan Podcast JPP Talk episode 3 dengan mengakses laman youtube kami.***
Artikel Terkait
Rampungkan SUTT 150 Kilovolt, PLN Optimistis Dorong Ekonomi Jawa Timur. Ini Alasannya
Klaster Welton BSD City Diluncurkan, Tawarkan Konsep Gaya Hidup Perkotaan Aktif Dipadu Nuansa Hijau Berlimpah
Bantu Pengusaha Kecil Naik Kelas, Kemenkop dan Promedia Siap Bangun Megaportal untuk PLUT KUMKM
Gagal Dilaunching. Ponsel Lipat Google Ini Disebut Kalah Saing dengan Produk China dan Korea
Ini 3 Gaya Unik Bambang Hartono, Orang Terkaya di Indonesia, Nomor 3 Bikin Ternganga
Mengenal Dedolarisasi yang Mulai Menggema diseluruh Dunia, ini Dampaknya Terhadap Penguatan Rupiah
Kinerja Keuangan Bank Banten Membaik, Ini Alasannya