• Jumat, 29 September 2023

Mengenal Dedolarisasi yang Mulai Menggema diseluruh Dunia, ini Dampaknya Terhadap Penguatan Rupiah

- Senin, 5 Juni 2023 | 14:11 WIB
Aksi dedolarisasi membawa pengaruh positif terhadap penguatan mata uang rupiah dengan skema LCT.  (Dok foto: Freepik)
Aksi dedolarisasi membawa pengaruh positif terhadap penguatan mata uang rupiah dengan skema LCT. (Dok foto: Freepik)

SUGAWA.ID - Aksi dedolarisasi atau pengurangan penggunaan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) mulai menggema di berbagai negara dunia.

Dedolarisasi merupakan proses penggantian dolar AS sebagai mata uang yang digunakan untuk perdagangan minyak hingga perjanjian perdagangan bilateral.

Seperti di ketahui upaya meninggalkan dolar ini, dipicu oleh adanya fragmentasi geopolitik global yang menjadi tantangan paling berat yang dihadapi banyak negara saat ini.

Baca Juga: Sambut Hari Bhayangkara ke-77, Polri Gelar 7 Lomba Konten Kreatif. Ini Persyaratan Ikut Lomba Tersebut

Dominasi mata uang dolar memberikan AS pengaruh geopolitik yang signifikan. Penggunaan sanksi ekonomi dan potensi pengucilan dari sistem keuangan berbasis dolar AS dapat memberikan tekanan besar pada negara-negara lain dan membatasi aktivitas ekonomi mereka.

Contohnya adalah bantuan IMF kepada Indonesia yang disertai syarat-syarat tertentu yang justru banyak merugikan Indonesia sehingga mengurangi kedaulatan negara.

Selain itu Amerika Serikat dinilai telah puluhan tahun mendominasi keuangan dunia karena dolar AS dijadikan sebagai mata uang cadangan, alat tukar atau satuan hitung di berbagai negara.

Baca Juga: Jalan Terjal David Ozora Menggapai Keadilan pasca Dianiaya Mario Dandy Secara Biadab

Sehingga kebijakan ekonomi apapun yang dikeluarkan The Fed, bank sentral Amerika Serikat, selalu berdampak bagi kondisi ekonomi global.

Dedolarisasi sebelumnya dilakukan negara yang tergabung dalam aliansi BRICS yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan yang telah bersepakat untuk melakukan perdagangan dengan mata uang masing-masing.

Bahkan, pembahasan mengenai dedolarisasi ini akan rencananya akan dibahas pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS pada Agustus 2023.

Baca Juga: Salah Kirim Pesan WhatsApp? Tenang, Kini Kita Bisa Mengeditnya, Begini Caranya…

Bukan hanya aliansi BRICS, 10 negara anggota ASEAN juga sepakat mengurangi transaksi menggunakan dolar AS dan menggantinya dengan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT).

Dalam skema LCT, dua pihak dalam transaksi perdagangan dapat menggunakan mata uang negara masing-masing, Sehingga tidak diperlukan penukaran mata uang lokal dengan mata uang ketiga yang terlibat sebagai perantara.

Halaman:

Editor: Wahyu Wibisana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X