Sugawa.id – Produk merk Eiger, yang oleh mayoritas konsumen dianggap buatan Indonesia, ternyata dibuat di China. Hal ini terkuak oleh netizen yang kemudian bikin heboh. Padahal itu adalah hal yang wajar. Mengapa bisa begitu?
Akun dengan nama Kegoblogan Unfaedah, @kegblgnunfaedh mengunggah label produk Eiger yang mencantumkan tulisan “Made in China”. Tertera pula produk itu didistribusikan oleh PT Eigerindo Multi Produk Industri yang beralamat di Bandung.
Postingan di Twitter itu viral, sudah dilihat 3,3 juta netizen dan terus bertambah.
Mayoritas netizen mengungkapkan keterkejutannya. Selama ini merk Eiger identiik dengan buatan Indonesia, terutama Bandung.
Baca Juga: Jarang Bilang I Love You, Ganjar Pranowo adalah Cinta Pandangan Pertama Siti Atikoh
Seorang netizen bertanya, kenapa harus dibuat di China, kenapa tidak di Indonesia? Akun @nenek_kucing coba menjawab, “Di Indonesia biaya produksi mahal apalagi banyak pemalak. Sebelah rumah ada distributor pupuk dipalak 3 juta per bulan sama Polda. Pusing dianya.”
Fakta bahwa Eiger dibuat di China sudah pernah dipertanyakan di Quora. Seorang netizen menemukan jam tangan Eiger yang mencantumkan “Made in China”. Dijelaskan oleh netizen lain bahwa itu hal biasa dalam bisnis manufaktur. Membuat desain atas nama suatu merk, kemudian diproduksi di China atau negara lain yang biaya produksinya lebih murah.
Hal serupa dilakukan Apple, Samsung di dunia teknologi, juga di bidang otomotif seperti Honda, atau merk Zara di industri fashion. Merk dan desainnya ditetapkan di negara tempat mereka berasal, tapi produksinya di negara lain.
China menjadi negara yang paling banyak diminati sebagai tempat produksi, sebab punya SDM yang berlimpah, serta tempat luas. Seperti kita tahu, populasi China dan cakupan geografisnya bisa dikatakan paling tinggi.
Maka tak heran apabila Eiger asal Indonesia juga mempercayakan produksinya di China. Saat ini Eiger memperluas bisnis sebagai perusahaan ritel dan distribusi. Maka sebagian produk yang dijualnya berasal dari luar Indonesia.
Masalah SDM bukan jadi alasan utama. Bisa juga karena ada bahan-bahan produksi yang susah ditemukan di Indonesia. Sehingga terpaksa memakai bahan impor, yang kalau didatangkan ke Indonesia biayanya mahal. Sehingga diputuskan untuk memproduksinya di negara lain.
Sebagai contoh, jam tangan Eiger yang pernah diributkan di Quora beberapa bulan lalu memang sebagian besar elemennya buatan China.
Saat ini Eiger memiliki pabrik di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Betul, produk Eiger buatan Indonesia, tapi tidak semuanya. Bukan berarti yang buatan China adalah palsu, melainkan memang pihak Eiger bekerjasama dengan pabrik di sana.
Artikel Terkait
Di Momen Ulang Tahun Ke-62, Bank DKI Sabet 8 Penghargaan The Best Conventional Bank
Deltamas Bangun Gedung Security, Fire and Command Center, Ini Kegunaannya
Mendag Zulkifli Hasan Bakal 'Jodohkan' Pengusaha Arab Saudi dan RI Akhir Mei 2023
Shanghai Gelar Pameran Industri Otomotif Internasional, 1500 Mobil Dipamerkan, Yuk Simak Apa Saja
Kembangkan Energi Hijau, PLN Gandeng Siemens. Ini Target yang Ingin Dicapai
Kota Wisata Jadi Satu-satunya Township di Cibubur yang Bisa Diakses dari Tiga Gerbang Tol
Profil Dewi Kam, Wanita Terkaya di Indonesia dengan Harta Rp 71,2 Triliun, Tidak Pamer Gaya Hedon!
PLN Hadirkan SPLiKS di Pelabuhan Larantuka, Ini Respon ASDP dan Bupati Flores Timur
Honda Pamerkan Mobil Listrik Terbaru di Auto Shanghai 2023, Apakah Indonesia akan Jadi Pasarnya?
Wow, Selain Mal Mewah di Singapura, Sukanto Tanoto Pernah Beli Istana Raja Jerman