Ini Cara Memastikan Transaksi QRIS yang Aman, Nomor 3 Sering Buat Kita Kecolongan

- Selasa, 11 April 2023 | 16:57 WIB
Ilustrasi QRIS (Freepik)
Ilustrasi QRIS (Freepik)

Sugawa.id - Saat ini pembayaran dengan system pembayaran uang digital sedang marak di tanah air, apalagi pasca pandemi Covid 19 lalu. Berbagai macam layanan keuangan digital berhamburan menyusul ketakutan akan penularan virus corona lewat media uamg.

Salah satu cara pembayaran digital yang saat ini makin trend adalah QRIS. Apa sih QRIS itu dan bagaimana mekanisme penggunaannya? Sebelum ngomong lebih jauh kita bahas dulu apa yang dimaksud QRIS ini.

QRIS ini adalah akronim dari Quick Response Code Indonesian Standard. Dari namanya saja kita sudah tahu bahwa QRIS (biasa dibaca KRIS -Red) adalah penyatuan berbagai macam Quick Response Code dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang menggunakan QR Code.

Baca Juga: Tindak Pidana Berat, AG Divonis Hanya 3,5 Tahun, Komnas Perlindungan Anak Respons Begini

QRIS ini dikembangkan oleh industri sistem pembayaran dan Bank Indonesia agar proses transaksi kita jadi mudah alias cukup menscan QR Code saja, mudah dan cepat bukan?

Namun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui website resminya menghimbau konsumen untuk berhati-hati dalam menggunakan aplikasi satu ini, sebab meskipun terlihat canggih, sistem pembayaran menggunakan QR Code ini belum sepenuhnya sepurna dan masih banyak yang perlu dibenahi.

Salah satu kelemahannya, sistem pembayaran ini sangat bergantung pada koneksi internet jadi pastikan koneksi internet kitat stabil sebelum bertransaksi. Sementara sisi lainnya masalah keamanan.

Baca Juga: Viral, Seorang Calon Dokter Menyerang Pengunjung Rumah Sakit Cuma Gara-Gara Ini

Pada poin dua ini saat ini sedang viral menyusul adanya oknum mengganti QRIS Masjid Nurul Iman dengan QRIS miliknya. Beruntung kasus ini cepat terkuak, setelah pihak masjid menyaksikan aksi si penipu lewat rekaman CCTV yang kemudian viral di medsos.

“Pengguna QR Code harus berhati-hati akan pemalsuan kode QR oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, sabotase akun pengguna QR Code yang berujung dengan cyber crime (baik mengungkap identitas pengguna atau mengganti QR Code berisi virus atau malware). Maka dari dibutuhkan dukungan dari setiap stakeholder pada ekosistem pembayaran digital untuk membangun keamanan guna menghindari ancaman kejahatan, termasuk bagi perbankan untuk dapat meningkatkan teknologi aplikasi, server, dan sumber daya manusianya,” tulis OJK.

Berikut ini beberap tips untuk mencegah penipuan semacam ini?
1. Pastikan alat pemindai QR Code yang digunakan memiliki fitur pengamanan dan pastikan URL aman sebelum membuka situs web terkait. Antisipasi masuk ke alamat web yang tidak aman atau berpotensi membahayakan.

Baca Juga: Pria Penukar Barcode QRIS Masjid Nurul Iman Ditangkap, Apakah Dia adalah MIM seperti Diunggah Netizen?

2. Jangan sembarangan melakukan pemindaian QR Code pada tempat-tempat yang tidak dikenal. Antisipasi apakah QR Code tersebut tidak ditautkan dengan situs-situs tertentu.

3. Pastikan QR Code tersebut masih asli dan bukan ditutupi dengan QR Code lain dalam bentuk stiker atau lainnya, bila perlu tanyakan ulang pada merchant apakah QR Code tersebut benar.

4. Pastikan bahwa QRIS tujuan sudah memiliki nama, logo resmi dari penyedia jasa pembayaran yang terdaftar di Bank Indonesia. Periksa juga nomor izin yang tertera pada kode QR. Sebab ini bisa dimanfaatkan pihak-pihak yang tak bertanggunga jawab.

Halaman:

Editor: Wahyu Wibisana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X