Sugawa.id - Bank Pembangunan Jerman Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) sepakat memberikan bantuan pembiayaan kepada PT PLN (Persero) dalam upaya mendorong transformasi sektor energi dengan nilai EUR 665 juta atau setara dengan Rp 10,7 triliun.
Dukungan percepatan transisi energi terhadap PLN ini ditandai dengan penandatangan MoU antara Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly dengan Chief Financial Officer (CFO) KfW Group Bernd Loewen, Chief Risk Officer (CRO) KfW Group Dr. Stefan Peiß serta Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel.
Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly mengungkapkan dukungan pembiayaan tersebut penting bagi PLM dalam mempercepat program transisi energi, termasuk dalam program pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan net zero emission (NZE) pada tahun 2060.
Baca Juga: Keren, Departemen Energi Amerika Studi Banding Konsep Green Building di BSD City
"Saya kira dukungan ini sangat penting bagi kami, tentu saja semua ini dilakukan untuk mendukung percepatan transisi energi di Indonesia. Kerja sama PLN dan KfW Jerman ini sudah berlangsung 42 tahun dan ini komitmen PLN dalam meningkatkan porsi energi terbarukan ke bauran energi," kata Sinthya.
“Dukungan pembiayaan dalam perjanjian ini mencakup proyek dan program yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan seperti matahari, angin, air, panas bumi, hingga peningkatan jaringan transmisi, dan distribusi, serta dukungan kelembagaan kepada PLN,” tambahnya.
Sementara Chief Financial Officer (CFO) KfW Group, Bernd Loewen mengungkapkan KfW Bank berkomitmen mendukung PLN mencapai net zero emission (NZE) pada tahun 2060.
Baca Juga: Awas! Motor Berknalpot Racing Dilarang Masuk Kompleks Kayu Manis Bogor, Begini Alasannya
"KfW telah menjalin kemitraan yang baik dengan PLN. Kerja sama dekarbonisasi sektor energi ini akan menjadi salah satu bidang fokus utama KfW dalam beberapa dekade mendatang. Kami berharap dukungan ini membuat PLN lebih fokus. Kami mendukung Indonesia mengembangkan sektor energi berkelanjutan dan ramah iklim untuk mengamankan pasokan listrik jangka panjang dan hemat biaya bagi seluruh penduduk," jelas Loewen.
Loewen mengungkapkan kerja sama ini tak hanya berdampak pada Indonesia dan PLN, tapi juga berdampak pada ekonomi dunia, termasuk ekonomi Jerman.
“Karena itu Jerman sangat mendukung langkah PLN dalam transisi energi. Dan dalam proses transisi energi memang diperlukan kolaborasi sehingga pola yang sama bisa diadopsi oleh negara dan pihak lain. Kerja sama ini merupakan tonggak baru dalam pencapaian implementasi transisi energi. Kami ingin meniru model kemitraan ini, sehingga lebih banyak negara akan mendaftar,” pungkasnya. ***
Artikel Terkait
Gencarkan Pajak, BPKD Kota Tangerang Buka Stan Konsultasi hingga Gunakan Aplikasi SIMPAD
Menikmati Healing Murah Meriah Ala Statsiun Cisauk