• Jumat, 29 September 2023

Dukung Kehadiran Investasi, Warga Jayasari Gelar Aksi Simpatik. Ini Alasannya

- Selasa, 22 Agustus 2023 | 15:18 WIB
Aksi demo simpatik mendukung Mulyadi Jayabaya berinvesasi di Desa Jayasari (SUGAWA/Yasril Chaniago)
Aksi demo simpatik mendukung Mulyadi Jayabaya berinvesasi di Desa Jayasari (SUGAWA/Yasril Chaniago)

SUGAWA.ID– Ratusan warga Desa Jayasari, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menggelar aksi simpatik dalam rangka mendukung adanya investasi di Desa Jayasari yang dilakukan mantan Bupati Lebak, Mulyadi Jayabaya.

Aksi simpatik warga Jayasari ini dilakukan dalam menyikapi adanya sekelompok orang yang kebanyakan berasal dari luar Kabupaten Lebak Provinsi Banten menggelar aksi demonstrasi di Mabes Polri beberapa waktu lalu.

Para pendemo yang bukan dari Desa Jayasari itu mempersoalkan usaha galian pasir milik mantan Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya yang dituding merampas tanah warga.

Baca Juga: Rudal Israel Gempur Ibu Kota Damaskus dan Lukai Tentara Suriah. Ini Alasannya

Aksi demo yang dilakukan di Mabes Polri itu disesalkan karena mayoritas warga Desa Jayasari, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak justru mendukung keberadaan usaha galian pasir kuarsa di Desa Jayasari karena usaha itu telah membawa kesejahteran bagi warga desa tersebut, baik secara ekonomi maupun pembangunan infrastrukur desa yang selama ini termasuk desa terisolir di Kabupaten Lebak.

“Alhamdulillah sejak adanya galian pasir milik pak JB (Mulyadi Jayabaya-red), jalan di sini (Jayasari) menuju Rangkasbitung jadi semakin mudah. Padahal dulunya sulit dilalui oleh kendaraan, kini sudah dibeton. Begitu juga warga yang belum teraliri listrik, kini diberi aliran listrik gratis,” ungkap Masri, warga Kampung Sari Mulya, Desa Jayasari, Selasa (22/8/2023).

Masri mengaku tanah garapannya ikut dibebaskan untuk usaha galian pasir dan menerima ganti rugi secara layak.

Baca Juga: Arsenal Menang Atas Crystal Palace, Arteta dan Carragher Kompak Puji Declan Rice. Ini Sebabnya

“Luas tanahnya saya nggak tahu persis, karena itu tanah garapan sehingga saya tidak punya surat surat. Namun, sejak adanya usaha galian pasir ini, rumah saya yang dulunya gelap guilita kalau malam, sekarang sudah dialiri listrik secara gratis sehingga anak saya sekarang bisa belajar kalau malam hari,” ujarnya.

Sementara Arwan dari Forum Solidaritas Jayasari mengatakan, kelompok masyarakat yang melakukan aksi demonstrasi di Mabes Polri menuntut berbagai hal, karena minimnya informasi yang diterima oleh warga, sehingga banyak warga yang terprovokasi dan tidak tahu masalah ikut berdemonstrasi.

“Banyak warga yang salah menerima informasi tanpa melakukan tabayun, sehingga sulit dipertanggungjawabkan sebagai sebuah fakta. Akibat kesalahan informasi tersebut, membuat masyarakat Jayasari telah dipolarisasi menjadi masyarakat introvert terhadap komunitas luar,” terang Arwan.

Baca Juga: Siapkan UMKM Hadapi Era Ekonomi Kompetitif, Ini yang Dilakukan Bank DKI dan Pemprov DKI Jakarta

Arwan mengatakan, mentalitas mereka dicuri oleh kelompok tertentu yang mengklaim pembenaran, baik melalui di media sosial maupun media online.

“Informasi yang tersebar di media sosial kini tidak serupa dengan fakta yang terjadi di masyarakat Jayasari. Soal benar dan salah, biarkan Pengadilan yang menetapkan dan tak perlu di intervensi dengan beragam reaksi lain yang tercampur dalam bumbu kasus lain atau politisasi,” cetusnya.

Halaman:

Editor: Wahyu Wibisana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa Meninggal Dunia

Rabu, 27 September 2023 | 19:31 WIB

Pelaku KDRT di Cinere Disidangkan, Ini Dakwaan JPU

Rabu, 13 September 2023 | 22:53 WIB
X