SUGAWA.ID - Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Kota Depok disebut berkurang lebih dari 7.000 orang pada 2022.
Kepala Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Depok, Nita Ita Hernita mengungkapkan, pada 2022 jumlah PMKS di Kota Depok mengalami penurunan dari sebelumnya.
"Berdasarkan data Dinsos jumlah PMKS di 2021 ada sebanyak 344.952. Sementara di 2022 ada 337.353. Sehingga, terjadi penurunan sebanyak 7.599," kata Nita kepada wartawan, Jumat (16/6/2023).
Baca Juga: Marc Marquez Curhat Soal Pertemuan Tertutup dengan Bos Honda, Imbas Insiden Kecelakaan di Mugello
Dari data PMKS di 2021, dikatakannya, anak balita terlantar ada satu orang, anak terlantar usia 6 hingga 17 tahun sebanyak 1.311 orang, anak berhadapan dengan hukum ada 63 orang, anak jalanan sebanyak 49 orang, anak dengan kedisabilitasan (ADK) sebanyak 130 orang, anak yang memerlukan perlindungan khusus sebanyak 183 orang.
Lalu, lansia terlantar sebanyak 360 orang, penyandang disabilitas sebanyak 2.638 orang, tuna susila sebanyak 230 orang, gelandangan 283 orang, pengemis 284 orang, pemulung 283, bekas warga binaan pemasyarakatan 25 orang, penderita HIV/AIDS 1.244 orang, korban penyalahgunaan Napza 32 orang, korban trafficking tidak ada, dan korban tindak kekerasan sebanyak 120 orang.
"Pekerja migran bermasalah sosial tidak ada, perempuan rawan sosial ekonomi sebanyak 1.020 orang, fakir miskin sebanyak 315.698 orang, keluarga bermasalah sosial psikologis sebanyak 120 orang, keluarga berumah tidak layak huni sebanyak 12.347 orang, serta korban bencana alam sebanyak 8.531 orang," ungkap Nita.
Sedangkan data PMKS di 2022, kata dia, anak balita terlantar ada sebanyak 16 orang, anak terlantar usia 6 sampai 17 tahun sebanyak 236 orang, anak berhadapan dengan hukum sebanyak 108 orang, anak jalanan sebanyak 22 orang, ADK sebanyak 123 orang, anak yang memerlukan perlindungan khusus ada 130 orang, lansia terlantar sebanyak 99 orang.
Kemudian, penyandang disabilitas ada 2.132 orang, tuna susila ada 10 orang, gelandangan sebanyak 159 orang, pengemis ada 28 orang, pemulung sebanyak 637 orang, bekas warga binaan pemasyarakatan satu orang, penderita HIV/AIDS sebanyak 327 orang, korban penyalahgunaan Napza 82 orang, korban trafficking ada satu orang, dan korban tindak kekerasan sebanyak 70 orang.
Baca Juga: Lagu Aldi Taher untuk Messi Diembat Akun Instagram Resmi FIFA World Cup, Netizen Beri Komentar Lucu
Lalu, pekerja migran bermasalah sosial tidak ada, perempuan rawan sosial ekonomi ada 99 orang, fakir miskin sebanyak 332.106 orang, keluarga bermasalah sosial psikologis ada 70 orang, keluarga berumah tidak layak huni sebanyak 897 orang, dan korban bencana alam ada 3.316 orang.
Nita mengatakan, bahwa pihaknya terus berupaya untuk menurunkan jumlah PMKS. "Berkolaborasi dengan DPAPMK, Disdukcapil, dan Disnaker," imbuhnya.
"Kemudian, mengadakan pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat, serta meningkatkan pelayanan kepada penyandang masalah kesejahteraan sosial," tandasnya. ***(janter)
Artikel Terkait
PSI Terus Semangati Kaesang Maju di Kota Depok, Gerindra, dan Puan Maharani Bilang Begini
Kaesang Bisa Menang di Pilwakot Depok, Asalkan Gercep Melakukan Beberapa Hal Ini…
Sempat Dihentikan, Bukti Baru Kasus KDRT Depok Ditemukan. Ternyata Suami Sudah Lakukan Ini ke Puteri Balqis
Tak Perlu ke Lido Sukabumi, Kota Depok Telah Miliki Balai Rehabilitasi Napza Adhyaksa, Kajari Bilang Begini
Tiga Terdakwa Kurir Ratusan Gram Sabu Dituntut Berbeda di PN Depok, Ini Alasan JPU
Sadis! Terdakwa Tega Bunuh Anak Kandung dan Istri di Kota Depok, JPU Tuntut Hukuman Mati
Kaesang Pengarep Dikabarkan akan Maju Jadi Depok 1, Musisi Iwan Fals Komentar Begini