Sugawa.id - Tumpukan sampah yang sudah lama menggunung di kawasan Pantai Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten sudah lama dikeluhkan oleh masyarakat setempat dan wisatawan.
Namun, sampah tersebut tak kunjung mendapat tanggapan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Pandeglang dan Dinas Pariwisata Kabupaten Pandeglang, serta korporasi.
Akhirnya masyarakat setempat berinisiatif meminta bantuan langsung kepada Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar untuk membersihkan tumpukan sampah di areal Pantai Teluk, Labuan.
Baca Juga: Pertahankan Kinerja Cemerlang, Bank DKI Raih Top BUMD 2023 dengan Predikat Excellent
Akhirnya, Pj Gubernur Banten gerak cepat (Gercep) memerintahkan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten wilayah Pandeglang, Dinas LHK dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Banten untuk mengeruk dan membuang sampah yang sudah lama menggunung di kawasan Pantai Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang tersebut.
“Kami tahu ini tanggung jawab dari Pemkab Pandegkang, bukan Tupoksinya (tugas pokok dan fungsi) Dinas PUPR dan Pemprov Banten untuk urusan sampah di Pantai Teluk Labuan. Namun karena selama ini Pemkab Pandeglang tidak peduli dan tutup mata, maka kami terpaksa minta bantuan langsung kepada Pj Gubernur untuk mengeruk dan membersihkan areal Pantai Teluk ini dari sampah,” ungkap seorang tokoh masyarakat setempat yang menolak ditulis namanya kepada Sugawa.id, Senin (22/5/2023).
Kepala Seksi Jalan dan Jembatan PJJ DPUR Banten wilayah Pandeglang Samsul Hidayat yang dikonfirmasi membenarkan, pihaknya diinstruksikan oleh Pj Gubernur Banten untuk mengeruk dan membersihkan areal kawasan Pantai Teluk Labuan, Pandeglang dari tumpukan sampah.
Baca Juga: Pertumbuhan Mobil Listrik di China Tahun 2023 Diprediksi Meningkat 30 Persen Lebih, Ini Prediksinya
“Karena kami memiliki alat berat dan mobil yang biasa mengangkut aspal, kami manfaakan untuk mengangkut sampah di areal Pantai Teluk,” jelas Samsul.
Secara terpisah, Manajer Kampanye Pesisir dan Laut Eksekutif Nasional Walhi (Wahana Lingkungan Hidup) Parid Ridwanuddin menjelaskan, bahwa sampah yang dibuang dari daratan dan mencemari laut didominasi oleh sampah plastik.
"Laut Indonesia terancam oleh masifnya sampah yang dibuang dari daratan dan mencemari laut. Didominasi oleh sampah plastik," terang Parid kepada Sugawa.id, Senin (22/5/2023).
Baca Juga: Kasusnya Tak Kunjung Selesai, Paman David Ozora Kesal dan Minta Ini ke Polisi
Menurut catatan Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL), secara global sampah plastik mendominasi komposisi permasalahan pencemaran laut, sekitar 60-80 persen dari jumlah total sampah di laut. Sangat memilukan karena laut telah menjadi tong sampah raksasa.
“Dalam jangka panjang, akumulasi pencemaran sampah di laut akan mengancam keanekaragaman hayati di laut, khususnya beragam jenis ikan. Sebagai contoh, tahun 2022 lalu, ditemukan ikan paus yang mati terdampar di Wakatobi, di mana saluran pencernaannya dipenuhi sampah laut mencapai berat 5,9 kilogram. Mayoritas sampah di dalam perut ikan paus tersebut adalah sampah plastik,” ungkap Parid.
Padahal, kata Parid, keberadaan berbagai jenis ikan di laut, khususnya ikan paus, sangat penting karena dapat menyerap karbon dalam jumlah banyak.
Artikel Terkait
Gubernur Banten Beli Mobil Listrik Karya Siswa SMKN 4 Pandeglang
Video Ritual Aliran Sesat Tanpa Busana di Cigeulis Pandeglang, Viral!
Jalan Rusak Sebabkan Kecelakaan Rangkasbitung-Pandeglang, PUPR Tutup Mata
Kerusakan Jalan Kabupaten dan Harta Kekayaan Bupati Pandeglang Disorot, Begini Jawaban Irna Narulita
Viral Gaya Hedon Anak Bupati Pandeglang Disorot Netizen, Ini Kata Penggiat Anti Korupsi Banten
Soal Tas Branded Anak Bupati, Ini Kata LPK Merah Putih Pandeglang
Puteri Bupati Pandeglang Dinikahi Youtuber Korea Selatan
Meski Aset Tidak Bertambah, Nilai Harta Kekayaan Bupati Pandeglang Meningkat, Ini Alasannya
Gedung MUI Pandeglang Digunakan untuk Dukung Calon Pj Gubernur, Ini Kata Ulama Kharismatik Banten
Bantah Bicara Politik, Begini Penjelasan Ketua KMB Soal Penggunaan Gedung MUI Pandeglang