Sugawa.id - Wali Kota Depok Mohammad Idris berharap, keberagaman suku, etnis dan agama tidak menjadi sarana konflik. Namun harus menjadi alat pemersatu demi menjadikan Kota Depok, lebih maju.
"Kami mengajak masyarakat untuk menjadikan momentum 24 tahun Kota Depok sebagai sarana mengukir berbagai karya dan bakti," kata Idris, Kamis (27/4/2023) usai mengikuti tasyakuran Hari Jadi Kota Depok ke-24 di Masjid Agung Balai Kota Depok.
Menurut dia, karya pembangunan itu dapat diukur. Dan, ukuran pembangunan itu ialah indeks pembangunan manusia (IPM), angka harapan hidup, indeks konflik sosial dan indeks kerukunan umat beragama.
"Intinya 24 tahun ini, sudah sejauh mana pembangunan kemajuan yang ada. Kota Depok sudah maju, jadi harus lebih maju lagi," ujarnya.
Idris menambahkan, Kota Depok harus memiliki fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh lansia. Dan untuk menunjang fasilitas itu, Pemkot Depok telah bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI).
"Selanjutnya masalah ekonomi, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) sebesar 5,5 persen, ini lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional dan Jawa Barat sebesar 5,7 dan nasional sebesar 5,6 persen," imbuhnya.
Di Bidang Kesehatan, janji kampanye bahwa posyandu harus milik sendiri, saat ini sedang dalam proses.
"Sekarang sudah 70 persen lahan sudah dibeli, tinggal anggaran untuk pembangunan aja," pungkasnya. ***(janter)