Sugawa.id- Aksi demonstrasi berlangsung di halaman Balai Kota Bogor. Para sopir juga tampak sedang mogok beroperasi di sejumlah titik. Kendaraan angkutan umum (angkot) diparkir secara berderet di bahu jalan di ring satu Kota Bogor tersebut.
Para sopir mendesak Pemerintah Kota Bogor segera memberlakukan tarif Biskita. Mereka menilai belum adanya pemberlakuan tarif batas atas dan tarif bawah pada transportasi massal Biskita yang kurang lebih sudah beroperasi satu tahun tersebut berdampak pada pendapatan sopir angkot di Kota Bogor.
Ujang, selaku pendemo menyatakan bahwa Biskita masih berstatus non tarif alias gratis yang berakibat hilangnya penumpang yang biasanya menggunakan angkot beralih ke Biskita.
Baca Juga: Isu Pacaran Rose BLACKPINK dan Kang Dong Won Memanas, YG Entertainment Berikan Respon Seperti ini...
"Karena masih gratis, banyak masyarakat khususnya kalangan ibu-ibu dan pekerja yang beralih ke Biskita. Penurunan penghasilan bisa 50 persen," ujar Ujang, Senin (17/4/2023).
Ujang juga menambahkan semua sopir yang melakukan aksi demo terdiri dari 21 trayek seluruh angkot di wilayah Kota Bogor. Akibat terdampak langsung dari program Biskita tersebut.
Para sopir juga menuntut agar Dinas Perhubungan Kota Bogor mencabut aturan soal batas umur kendaraan operasional. Dimana saat ini angkot yang berusia lebih dari 20 tahun dipastikan tidak akan mendapat izin perpanjangan KIR dan diwajibkan peremajaan unit.
Baca Juga: Evi Gadis Jawa Barat yang Viral Karena Punya Bola Mata Biru bak Lautan, Ini Fakta Uniknya
"Kami tetap menggunakan angkot yang sudah berumur 20 tahun masih tetap bisa beroperasi. Karena banyak di antara kami yang memang tidak memiliki dana cukup untuk melakukan peremajaan," kata para sopir.
Para sopir mengancam akan terus melakukan aksi unjuk rasa apabila tuntutannya ini tidak segera direalisasikan.
Sementara itu, di sisi lain imbas aksi mogok sopir angkot di Bogor berdampak kepada para calon penumpang yang akhirnya terlantar. Mereka kebingungan karena selama ini selalu mengandalkan angkot.
Baca Juga: Resmi Diberi Mandat Oleh Jokowi, Menteri Dito Ariotedjo Gelar Syukuran dan Minta Doa Kepada Warga
"Bingung mau naik apa mau pulang, tidak ada angkot, pemkot juga gak kasih bantuan tranportasi. Naik ojek mahal," ungkap Dwi (25) ditemui di Stasiun Bogor.
Selain Dwi ada banyak warga yang terpaksa menggunakan ojek online untuk ke tempat kerjanya di kawasan Tajur, Ciomas dan Gaperi. Meski harus merogoh kocek 3 kali lipat.
"Ga ada angkot, jadi terpaksa pake Gojek. Meski ongkosnya jadi 3x lipat, ga apa-apalah yang penting gak telat," pungkas salah satu calon penumpang yang mengantri.
Artikel Terkait
Pemprov Jateng Garap Proyek Infrastruktur 24 Jam, Ada Apa?
Update Driver Ojol Tua Dipukuli di Palembang, Pelakunya Kabur Takut Disatroni Rekan Korban
Komedian Pandji Kasihan Sama Pria yang Mengamuk di Stasiun Manggarai, Diduga Punya Gangguan Jiwa
Kadin dan Apindo Sebut Penutupan Jalan Dahwa Jadi Preseden Buruk Iklim Investasi di Tangerang
Mudik Lebaran Kian Dekat, BPKD Kota Tangerang Ingatkan Jangan Tunda Pembayaran Pajak
Kantah Jakarta Pusat Meraih Skor Tertinggi dari Ombudsman. Ini Prestasinya...
Yayasan Muslim Sinar Mas Land Kembali Gelar Program Berantas Buta Al-Qur’an di Balikpapan, Ini Agendanya
Kapolres Metro Tangerang Bubarkan Massa yang Ingin Kuasai Jalan Dahwa, Ini Pesannya
Ini Penjelasan Soal Pasar Tumpah Malam Takbiran di Depok
waspadai Jalan Rusak HOS Cokroaminoto, Ciledug, Tangerang Saat Mudik, PU Kemana Ya?